Bukan Kader, Airlangga Sepertinya Lebih Pilih ASS Fatma, Pengamat: Melukai Kader dan Simpatisan Partai Golkar

FOTO: Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menerima Andi Sudirman Sulaiman di rumah dinas Menko Ekonomi, Jakarta. Rabu (7/8). (Istimewa)
FOTO: Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menerima Andi Sudirman Sulaiman di rumah dinas Menko Ekonomi, Jakarta. Rabu (7/8). (Istimewa)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, DPP Partai Golkar sepertinya lebih memilih Andi Sudirman Sulaiman (ASS) ketimbang kader partai berlambangkan pohon beringin rindang itu.

Kader seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Adnan Purichta Ichsan dan Indah Putri Indriani harus harus gigit jari. Pasalnya, ketiganya telah menerima surat tugas dari DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Beredar foto ASS sedang menemui Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto di rumah dinas Menko Ekonomi, Jakarta. Rabu (7/8)

Kepada media Jurubicara DPD Golkar Sulawesi Tengah, Zulham Arief mengatakan Airlangga telah memberikan pesannya kepada Andi Sudirman, Taufan Pawe dan Fatmawati Rusdi untuk mengawal perjuangan di Pilkada Sulsel mendatang.

Advertisement

“Alhamdulillah tadi pak ketum sudah memberikan arahannya kepada Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi. Insyaallah telah juga dititipkan pesan kepada bapak taufan pawe untuk mengawal perjuangan ini,” tulis pesan Whatsapp Juru bicara DPD Golkar Sulsel itu, Rabu malam.

Bakal diterimanya rekomendasi usungan partai golkar ke ASS – Fatma.

Awak media menghubungi Komunikolog sekaligus akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Hasrullah terkait hal tersebut.

Dosen Ilmu Komunikasi Politik ini mengatakan bila hal itu terjadi akan lahir ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai golkar di Sulsel.

“Kalau itu betul terjadi partai golkar lebih memilih orang lain ketimbang kader partai itu tentunya akan lahir ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai golkar,” ujar Hasrullah.

Dikatakannya selama ini beberapa kader terbaik partai golkar telah bekerja maksimal untuk untuk meningkatkan elektabilitas mereka sesuai Surat Tugas, Salah satunya menaikan elektabilitas kemudian dilakukan survei.

“Kan mereka telah berupaya bekerja keras semaksimal mungkin, seperti IAS dan Indah. Itu atas perintah partai usai menerima surat tugas dari DPP Golkar,” ucap pengajar ilmu komunikasi Unhas Makassar ini.

Bahkan katanya, bila DPP Partai Golkar nantinya lebih memilih ASS – Fatma, Hal itu dapat menciderai rasa kepercayaan kader dan simpatisan partai golkar di seluruh Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kader dan pengurus partai golkar di Sulsel yang selama ini sangat mempercayai pemimpinnya dan telah membesarkan partai di Sulawesi Selatan ternyata elit partai mengabaikan kesetiaannya itu,” imbuh Hasrullah.

“Pilihan elit partai akan menimbulkan kekecewaan dan kemungkinan pengurus ataupun kader dan simpatisan tidak akan memilih pilihan elite partai,” Katanya.

“Apalagi pilihan elit itu memilih (ASS Fatma), dari kualitas dan kapasitas keduanya dibawa kader partai Golkar yang selama ini sudah bersusah payah membesarkan partai berlambang pohon beringin akhirnya mereka (Kader) lahir terjadi ketidakpercayaan. Karena elit partai sepertinya hanya kepentingan sesaatnya saja,” beber akademisi Unhas ini.

“Pertama kader dan simpatisan pasti kecewa, Bahkan masyarakat pada umumnya di Sulsel melihat Golkar tak dapat lagi di percaya. Ini akan menjadi kiamat besar bagi partai golkar di Sulsel,” imbuh penggagas KKN Kebangsaan itu.

“Kedua, Sulawesi Selatan ini lumbung suara partai Golkar. ASS dan Fatma itu bukan kader partai golkar. Apakah mereka nantinya memperhatikan partai Sepuh ini?” tanya Hasrullah.

“Fatmawati misalnya dia kader partai nasdem. Kita lihat belum berkuasa saja partai Nasdem berhasil merebut kursi Ketua DPRD Sulsel. Ini yang semestinya disadari partai golkar,” tutup Dr Hasrullah. (LN)

Advertisement