Rangga Lebih Diunggulkan Kendarai Golkar di Takalar karena Surveinya Tinggi

Rangga Lebih Diunggulkan Kendarai Golkar di Takalar karena Surveinya Tinggi
Rangga Lebih Diunggulkan Kendarai Golkar di Takalar karena Surveinya Tinggi

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Partai Golkar belum memutuskan figur yang bakal diusung sebagai calon bupati dan wakil bupati Takalar Pilkada Serentak 2024. Partai beringin baru mengeluarkan surat tugas untuk dua kadernya yaitu Fachruddin Rangga dan Zulham Arief.

Fachruddin Rangga adalah Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode dari Dapil Gowa-Takalar. Sementara Zulham merupakan sekretaris AMPG Golkar Sulsel yang juga menantu Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Menanggapi dinamika internal Golkar jelang Pilkada Takalar 2024, pengamat politik Profetik Institute Muh. Asratillah mengatakan, Golkar cenderung mengusung figur yang berpeluang menang berdasar hasil survei dan diprediksi akan bersikap jelang pendaftaran ke KPU.

“Soal jejaring, potensi, kekuatan elektoral dan mesin partai, di hari menjelang pemilihan, pasti diarahkan kepada kader yang paling memungkinkan untuk menang dari segi survei,” kata Asratillah dalam diskusi bertajuk Takalar Memanggil yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Makassar, Sabtu (20/7/2024).

Advertisement

Berkaca dari hasil survei SMRC yang direkam dua bulan lalu, Asratillah menyebut elektoral Rangga tertinggi di internal Golkar (13 persen) dan figur eksternal adalah Hengky Yasin (38 persen) dan Firdaus Daeng Manye (21,9 persen). Sementara popularitas Zulham menyentuh angka 9 persen sebagai pendatang baru.

“Perubahan tingkat elektoral ini terjadi begitu cepat, padahal top elektoral ada pada Firdaus Daeng Manye sebelum pileg dan kini disalip Hengky. Survei Hengky ini tidak lepas dari hasil pileg yang mana PKB meraih 5 kursi di DPRD Takalar,” jelas Asratillah.

Dinamika Internal Hidupkan Golkar di Takalar

Sementara itu, pengajar ilmu politik Unibos Dr. Arief Wicaksono menilai, dua kader Golkar yakni Rangga dan Zulham menunjukkan gerbong politik yang berbeda.

Rangga merepresentasikan Golkar tingkat II atau beringin Takalar, sementara Zulham digambarkan sebagai kader beringin tingkat DPD I karena statusnya sebagai menantu Taufan Pawe.

“Dinamika Golkar di Takalar sangat hegemonik. Pola-pola hegemonik sangat kelihatan, pak Rangga merepresentasikan Golkar Takalar, sementara Zulham ini cenderung DPD Golkar Sulsel. Dinamika ini menguntungkan Golkar,” tutur Arief Wicaksono di tempat yang sama.

“Inilah Golkar kalau tidak seperti itu, maka bukan Partai Golkar namanya,” imbuh Arief.

Soal siapa yang akan mengunci 3 kursi Golkar untuk Pilkada Takalar 2024, Arief sependapat dengan Asratillah. Ia menyebut Golkar cenderung berdiri pada kandidat yang punya tingkat elektoral tinggi antara Hengky, Rangga maupun Firdaus Manye.

“Golkar memposisikan sebagai partai yang aman, seringkali Golkar akan berdiri pada kandidat yang kuat surveinya,” tandas Arief.

Sementara itu, mahasiswa Hipermata Takalar, Salim, yang hadir sebagai peserta dalam diskusi ini berpendapat Partai Golkar nyaris meredup di Takalar.

Salim mengatakan, andai tak ada persaingan internal sesama kader Golkar untuk mendapat rekomendasi, maka kemungkinan partai beringin kurang mendapat perhatian publik.

“Seandainya tidak ada dua tokoh di Golkar ini, Zulham Arief dan Fachruddin Rangga, maka ‘mati’ Golkar di Takalar. Itu mesti kita pikirkan. Kalau kedua figur ini tidak dibahas, Golkar di Takalar tenggelam,” katanya. (**)

Advertisement