LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, ARCHY Research and Strategy mengeluarkan hasil survei terbaru mengenai preferensi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar untuk pemilihan tahun 2024.
Survei ini melibatkan 1.692 responden yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar, memastikan distribusi yang proporsional di berbagai kalangan dan kategori usia.
Dari Top Five (lima besar) terdapat 3 nama yang berasal dari gerbong partai Nasdem. Mereka diantaranya Rusdin Abdullah (Rudal), Rudianto Lallo dan Andi Rachmatika Dewi (Cicu).
Dari survei ARCHY itu peroleh elektabilitas Munafri Arifuddin capai 21.30%. Disusul tiga gerbong partai Nasdem mereka diantaranya Rusdin Abdullah 8.20%, Kemudian Rudianto Lallo 8.20% dan disusul Cicu 4.30%.
Dari ketiga gerbong partai Nasdem itu bila diakumulasikan maka peroleh elektabilitas ketiganya capai 20.7%.
Bila disandingkan dengan perolehan elektabilitas APPI diangka 21.30% maka terdapat selisih hanya 0,6% antara Munafri Arifuddin dengan tiga gerbong partai Nasdem.
Terkait hasil survei itu. Pengamat politik Dr Nurmal Idrus mengatakan bila 3 gerbong itu menyatu akan menjadi ancaman bagi bakal calon usungan partai Golkar di Pemilihan Wali kota (Pilwalkot) Makassar.
“Dari gambaran hasil survei itu menunjukkan bahwa tiga gerbong partai Nasdem terpotret dalam survei itu. Ini yang menarik kalau melihat hasil survei yang telah resmi dirilis,” ujar Nurmal.
Saat dikonfirmasi total perolehan tiga gerbong partai Nasdem yang terekam dalam survei bila diakumulasikan capai 20.7%. Sedangkan perolehan elektabilitas Munafri Arifuddin 21.30%.
Kembali pengamat politik dari Nurani Strategic mengatakan dari gambaran survei itu tidak nampak nama Fatmawati Rusdi.
“Selain tiga nama tadi. Tak nampak nama Fatmawati Rusdi, kita ketahui bersama pada Pileg 2024 lalu untuk khusus kota Makassar di Dapil Sulsel I. Dia (Fatmawati) memperoleh kurang lebih enam puluhan ribuan suara pribadi (Caleg),” terang Nurmal.
Direktur Nurani Strategic itupun mengungkapkan partai Nasdem sampai saat ini masih solid hingga pemilihan kepala daerah.
“Mereka pengurus partai Nasdem masih solid. Kita ambil contoh seluruh aktivitas politik usungan partai Nasdem di Makassar disokong oleh caleg terpilih,” timpal Nurmal.
“Pada Minggu kegiatan Rudal Care, Wakil bendahara umum DPP partai Nasdem (Fatmawati) ikut dalam kegiatan tersebut di car free day (Minggu) lalu di kawasan Bolevard Panakkukang,” imbuh Direktur Nurani Strategic.
Sebanyak 37,29% responden menyatakan belum menentukan pilihan mereka atau tidak menjawab, dan 13,89% menyatakan tidak akan memilih calon-calon yang ada saat ini.
Dengan Margin of Error sebesar 2,38% dan Confidence Interval 95%, survei ini menjamin akurasi tinggi dan representasi yang tepat dari preferensi masyarakat Makassar.
Survei dilakukan dengan metodologi ketat untuk memastikan data yang diperoleh mencerminkan aspirasi dan harapan warga kota secara akurat.
Distribusi responden survei ini mencakup berbagai kategori usia dan wilayah di Kota Makassar. Misalnya, di Kecamatan Biringkanaya, responden berusia 17-25 tahun mencapai 31.3%, usia 26-39 tahun 29.1%, usia 40-55 tahun 31.7%, dan usia 56 tahun ke atas 7.8%. Distribusi yang sama proporsional juga terlihat di kecamatan lain seperti Bontoala, Makassar, Mamajang, dan seterusnya, memastikan representasi yang komprehensif dari seluruh demografi masyarakat.
Hasil survei menunjukkan bahwa H. Munafri Arifuddin, S.H. (politisi Golkar) berada di posisi teratas dengan popularitas 15,63%.
Disusul oleh Rudianto Lallo, Ketua DPRD Kota Makassar (2019–2024) dengan 8,24%, dan Rusdin Abdullah (politisi Nasdem) dengan 5,14%.
Kandidat lain yang juga mendapatkan dukungan signifikan termasuk Dr. Syamsu Rizal MI, S.Sos., M.Si. (mantan Wakil Wali Kota Makassar) dan drg. A. Rachmatika Dewi (politisi Nasdem).
Selain itu, Abdul Rahman Bando (mantan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Makassar) mendapat 3,21% dukungan, sementara Adi Rasyid Ali (politisi Demokrat) memperoleh 2,78%. Nama-nama seperti Andi Seto Gadhista Asapa (mantan Bupati Sinjai) dan Indira Yusuf Ismail (Ketua TP PKK Kota Makassar) juga muncul dengan dukungan yang signifikan.
Dari analisis lebih lanjut, setelah mengeliminasi beberapa nama yang kemungkinan besar tidak masuk dalam bursa pencalonan, H. Munafri Arifuddin, S.H. tetap memimpin dengan elektabilitas 21,39%.
Disusul oleh Rusdin Abdullah dengan 8,16%, dan Adi Rasyid Ali serta Abdul Rahman Bando masing-masing memperoleh 3,84%. Andi Seto Gadhista Asapa mendapat 2,25%, Ahmad Susanto 0,83%, dan Irwan Adnan 0,30%.
Mukhradis Hadi Kusuma Jaya, CEO ARCHY Research and Strategy menyatakan, Survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang preferensi pemilih di Kota Makassar menjelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024.
“Dengan responden yang tersebar secara proporsional di seluruh kecamatan, kami yakin data ini mampu merefleksikan aspirasi dan harapan masyarakat secara akurat,” ujarnya, Rabu (19/6/2024).
“Dengan Margin of Error yang rendah dan Confidence Interval yang tinggi, hasil survei ini memberikan keyakinan bahwa data yang diperoleh sangat dapat diandalkan. Kami berharap informasi ini dapat digunakan oleh para calon dan tim kampanye mereka untuk menyusun strategi yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambah CEO ARCHY Research and Strategy, Mukhradis Hadi Kusuma Jaya.
Adapun diantara nama-nama calon potensial tersebut, menurut Mukhradis, hanya Adi Rasyid Ali (ARA) yang merupakan pendatang baru yang memiliki pengalaman panjang dalam dunia politik dan pemerintahan.
Beliau memiliki pengalaman tidak kurang dari 15 tahun dalam pemerintahan dan politik di kota Makassar sehingga dipandang sebagai calon ideal yang betul-betul memahami warga Kota Makassar.
Adi Rasyid Ali dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan memiliki komitmen kuat untuk melayani masyarakat. Rekam jejaknya yang positif dalam memimpin berbagai inisiatif di DPRD Kota Makassar telah membuktikan kemampuannya dalam menjalankan pemerintahan dengan transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, visi dan misinya yang fokus pada peningkatan infrastruktur, kualitas pendidikan, serta layanan publik, menjadikannya sosok yang dinilai mampu membawa perubahan positif bagi Makassar. Dukungan dari Partai Hanura dan Demokrat memperkuat posisinya sebagai calon yang berpotensi besar untuk memenangkan pemilihan ini. (LN/**)