Ada 400 Hektar Lahan Persawahan orang Asli Papua Selatan Terlantar

LEGIONNEWS.COM – MERAUKE, Ketua Asosiasi Petani Orang Asli Papua Selatan, Anselmus Kaitman mengungkapkan bahwa lebih 400 hektar lahan persawahan milik orang asli Papua terlantar.

Menurutnya, penyebab terlantarnya lahan persawahan akibat dari pihak pemerintah daerah kurang mendukung dan membina petani orang asli Papua Selatan.

Dia mengungkapkan alat pertanian jenis Jonder yang diterima hanya 2 unit saja. Sementara lahan garapan capai 400 hektar.

“Jonder yang kami dapat cuma dua unit sementara lahan persawahan kami kurang lebih 400 hektar inikan tidak cukup untuk kami petani orang asli Papua,” ucap Anselmus seperti dikutip. sabtu (25/5/2024) lalu.

Advertisement

“Kondisi sekarang 1 unit jonder saja yang beroperasi, yang satunya mengalami kerusakan,” terang Ketua Asosiasi Petani Orang Asli Papua Selatan.

“Akibatnya banyak petani orang asli Papua tidak dapat menanam musim ini kali ini. Karena itu tadi cuma satu unit saja yang beroperasi,” tambah dia.

Dirinya bersama kelompok tani yang bernaung di Asosiasi Petani Orang Asli Papua Selatan meminta agar pemerintah kabupaten Merauke dan pemerintah Provinsi Papua Selatan segera untuk dapat membantu.

“Pemerintah pusat punya program swasembada pangan, Disini kita punya dana otonomi khusus sekitarnya dapat dikucurkan agar itu tadi dapat mendukung langkah pemerintah untuk program pangan nasional,” jelas Anselmus.

Diungkapkannya juga, Pihak nya telah mendatangi pihak Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan setempat. Dan pihak pemerintah telah melihat salah satu stafnya untuk melihat kondisi jonder yang telah mengalami kerusakan itu, Namun hingga saat ini belum ada upaya pemerintah.

“Pihak dinas telah datang melihat alat jonder kami yang rusak. Namun tidak ada langkah selanjutnya,” katanya.

Saat panen perdana Asosiasi Petani Orang Asli Papua Selatan telah mengundang Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Selatan untuk melakukan panen perdana di persawahan orang asli Papua yang terdapat di Matadi.

“Saat panen perdana Pj Gubernur ikut melakukan panen perdana di persawahan orang asli Papua. Terkait kendala sudah kami sampaikan namun sampai saat ini belum ada langkah-langkah untuk dapat membantu kami petani orang asli Papua,” katanya menambahkan.

Dirinya pun berharap agar Majelis Rakyat Papua Selatan memberikan perhatian serius dengan membentuk suatu pansus untuk mendampingi petani orang asli Papua Selatan.

“Pesan yang ingin kami sampaikan ialah agar pemerintah daerah memberikan BBM, Pupuk bersubsidi. Dan tentunya modal usaha agar petani asli Papua bisa mandiri,” pungkasnya. (N25)

Advertisement