MAKASSAR || Legion News- Beberapa spanduk terpajang diarea Anjungan Pantai Losari bertuliskan tolak provokasi WALHI Sulsel terhadap nelayan dipulau Kodingareng, Selasa (15/09).
Peristiwa yang terjadi di Kodingareng menyebabkan kemarahan tokoh Pemuda Kodingareng kepada Walhi Sulsel yang seakan – akan selalu mengorbankan nelayan untuk menolak tambang pasir laut tanpa alasan yang jelas. Menurut Irwan Selaku Ketua Satuan Siswa, Pemuda Pelajar dan Pemuda Pancasila Kodingareng (SAPMA PP Kodingareng).
Salah Satu tokoh masyarakat pulau Kodingareng juga meresahkan keberadaan WALHI, Sampara Sarif mengutuk provokasi yang menyebabkan mereka emosi dan melakukan perusakan terhadap Kapal Queen of Nedherland.
“Padahal masyarakat bersama dengan pemerintah, perusahaan dan pihak terkait telah menemukan titik terang penyelesaian permasalahan, karena Masyarakat hanya menginginkan permasalahan mereka, yang selesaikan mereka sendiri dan masyarakat Kodingngareng hanya ingin kembali hidup normal tanpa ada saling memusuhi karena provokasi Walhi Sulsel” terang Sampara Sarif.
Terpisah Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan masyarakat mesti mengetahui kronologi sebenarnya terkait diamankannya 12 orang karena melakukan pelemparan bom molotov terhadap kapal pengeruk pasir laut Queen Off Netherland untuk proyek Makasar New Port oleh beberapa orang nelayan kodingareng yang di provokasi oleh pihak tertentu. (Anas\*)