LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Viral potongan video pendek berdurasi 00:49 detik di linimasa media sosial Tiktok kondisi TPNPB-OPM kesulitan mendapatkan makanan.
Video itu diunggah oleh akun Tiktok @abdellatiefO nampak seorang anggota OPM memegang Handy Talky (HT) berkomunikasi dengan rekannya bahwa dirinya dan kelompok yang dia pimpin sedang kehabisan makanan.
- BACA JUGA:
Revolusi Total Merebut Kemerdekaan Papua, Jubir OPM Sebut Siap Perang Terbuka dengan TNI Polri
“Bapa,” *** panggil seseorang dari HT itu
*Baik,” *** katanya menjawab rekannya di HT.
“Tunggu dulu sebentar bapa,” *** ucap seorang pria di HT.
“Kalian dengar suara saya,” ***
“Siap Bapa,” ***
“Makanan kami sudah mau habis, mereka (TNI/Polri) masih banyak,” ***
- BACA JUGA:
Kolonel Wempi Ramandei dan Frits Wilem Pecah Bintang, ini Jabatan Barunya dari Panglima TNI
“Jadi begini bapa, disini juga kami susah makan. ***
“Kami juga susah untuk makan disini.” ***
“Siap kami juga susah,” ***
“Ya sudah kalian bertahan. Kami mundur saja.” ***
“Baik bapa,” ***
Dari komunikasi yang diduga dilakukan kelompok separatis OPM itu belum diketahui dari kelompok mana.
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Tentara Pembebasan Nasional Papua Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom dan Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Komandan Operasi Paniai, Mayor Oesa Satu Boma, mengatakan pihaknya siap perang terbuka dengan TNI dan Polri di daerah pegunungan tengah Papua.
“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga imigran Indonesia, segera tinggalkan wilayah Paniai,” ucap Sebby.
Pernyataan tegas Jubir TPNPB-OPM itu agar masyarakat non-Papua meninggalkan Paniai jika tidak ingin menjadi target operasi perang TPNPB-OPM.
“Jika Anda tidak mengindahkan, maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami,” tegas Sebby.
Tak hanya Sebby, Mayor Oesa juga mengeluarkan pernyataan siap perang kepada aparat gabungan.
Bahkan, Mayor Oesa mengatakan penyerangan terhadap Letda Oktovianus sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total demi merebut kemerdekaan tanah Papua.
“Kami tidak minta uang, jabatan, atau pembangunan, dan lain-lain. Namun, sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami, yaitu TNI-Polri,” ujarnya, Jumat.
Mayor Oesa juga memperingatkan aparat gabungan untuk tidak menyisir warga sipil terkait kematian Letda Oktovianus.
Pasalnya, tegas dia, tewasnya Letda Oktovianus adalah tanggung jawab OPM.
“Apapun yang akan terjadi, jangan cari rakyat sipil, tetapi cari kami pasukan TPNPB.”
“Sebab itu, semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua,” pungkasnya. (LN)