LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Direktur Profetik Institute Asratillah menyebutkan nama Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin (APPI) dan Caleg terpilih PDI Perjuangan dr. Udin Malik belakang ini menjadi perbincangan publik.
Direktur Profetik Institute itu pun mensimulasikan kedua politisi itu. dr. Udin Malik adalah mantu dari Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto atau ‘Danny Pomanto’ atau DP.
DP dan APPI diketahui telah dua kali bertemu dalam percaturan politik di kota Makassar. Terakhir tahun 2020 lalu, APPI bertemu DP yang berpasangan Fatmawati Rusdi. Munafri Arifuddin kalah dalam pertarungan politik itu.
“Salah satu simulasi bakal pasangan calon walikota dan wakil kota Makassar yang sering diperbincangkan publik adalah APPI-Udin. Yang jadi pertanyaan, kira-kira apa kekuatan dari pasangan ini bila betul terwujud nantinya,” ujar Asratillah.
“Pertama, baik APPI dan Udin mewakili dua gerbong politik besar. Appi kita ketahui adalah representasi dari gerbong politik Bosowa, dan Udin merupakan representasi gerbong Danny Pomanto. Baik Danny maupun APPI menjadi peraih suara terbanyak pertama dan kedua di pilwalkot Makassar 2020,” katanya saat dihubungi Sabtu (13/4)
“Kedua, bakal pasangan ini juga kemungkinan besar turut membawa dua gerbong partai politik. APPI merupakan ketua DPD Golkar Makassar, sedangkan Udin merupakan salah satu caleg terpilih untuk DPRD Makassar dari PDI-Perjuangan,” tambah Direktur Profetik Institute.
“Ketiga, baik APPI maupun dr. Udin sudah memiliki kekuatan elektoral pribadi yang kuat. Keduanya populer dan telah teruji melalui pemilihan legislatif kemarin,” imbuh Asratillah.
“Keempat, baik APPI maupun Udin akan lebih mudah menarik pemilih millenial di Kota Makassar. Mengingat keduanya masih tergolong muda dan cukup responsif dengan isu-isu kepemudaan di Kota Makassar,”
“Yang menjadi pertanyaan kedua, sampai sejauh mana pasangan ini mungkin terwujud. Ini tentu tergantung dari bargaining politik antara gerbong APPI dan Danny Pomanto, serta dua parpol yang menjadi rumah bagi APPI dan Udin. Namun yang lebih penting keduanya tidak masalah jika mulai mensosialisasikan diri sebagai bakal kandidat lalu mengukur capaian elektabilitas mereka melalui survei,” kunci Asratillah. (LN)