LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Ormas Islam di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan tegas menolak bakal ditayangkannya film Kiblat di bioskop yang ada di Sulsel. Pasalnya Film Kiblat itu bergenre horor yang dibintangi Ria Ricis.
Menurut Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI), Muhammad Zulkifli film tersebut menuai kontroversi, lantaran dianggap mendiskreditkan salah satu agama.
“Pertama film Kiblat inikan bergenre horor dan kedua film tersebut dapat di duga mendiskreditkan salah satu agama, Tentunya agama kami Islam,” tutur mantan aktivis mahasiswa fakultas teknik UMI Makassar itu. Selasa (26/3).
“Film inikan ditonton oleh anak-anak muda muslim, jelas judulnya Kiblat lalu diselingi genre horor, kan secara tidak langsung didalam film itu menyampaikan pesan ke anak muda dan usia dini yang menonton kalau shalat menghadap kiblat (Ka’bah) akan membawa keburukan, padahal kami di muslim sejak kecil di yakinkan bahwa sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Di film itu juga belum menampilkan suara adzan, dalam Islam adzan di gunakan untuk mengingatkan dan mengajak orang untuk beribadah, lantas kenapa di film itu lain jadinya orang yang adzan malah memberi dampak buruk kepada orang lain seakan-akan adzan itu hanya akan membawa keburukan bagi orang lain. Saya rasa kita wajib menghargai kebebasan berekspresi serta dalam berkarya tetapi bukan berarti kita harus mengoreksi keyakinan golongan tertentu,”
“Kami berharap pihak Kominfo meng take down film itu di YouTube atau kementerian agama harus, juga bertindak tegas agar film Kiblat itu tidak ditayangkan di bioskop di seluruh indonesia. Kalau tetap tayang tentu kami akan bertindak,” tegas Zulkifli.
Ketua Umum BMI ini pun menyarankan kepada mereka produsen film atau sang sutradara untuk hati hati jika menggunakan materi agama yang dapat menimbulkan hal hal yang sensitif dan kontroversi hanya semata-mata untuk mencari keuntungan besar tanpa mempertimbangkan perasaan ummat islam yang mayoritas di Indonesia.
Muhammad Zulkifli sangat dikenal tidak mengenal istilah kompromi. Dia tegas dalam mempertahankan nahi mungkar dan berdiri tegak dengan nilai-nilai Pancasila.
Senada dengan Ketua Umum BMI, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis, turut memberikan tanggapannya mengenai film Kiblat tersebut.
Dikutip dari akun Instagram-nya, @cholilnafis, seperti diunggah pada Minggu (24/3/2024). Selama ini dunia hiburan kerap menggunakan materi yang kontroversi dan sensitif untuk mempromosikan sesuatu agar banyak penonton.
“Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” kata Cholil di akun Instagram-nya.
Lebih lanjut, Cholil mengomentari secara spesifik poster film Kiblat yang menampilkan adegan rukuk saat salat dengan gambar seram.
Cholil mempertanyakan mengapa menggunakan gambar yang seram untuk mendeskripsikan film Kiblat.
“Saya tak tahu isi filmnya, maka belum bisa komentar. Tapi, gambarnya seram, kok judulnya kiblat ya.” ujar Ketua MUI KH Cholil Nafis. (LN)