MAKASSAR||Legion News – Semalam dalam salah satu program talk Show acara televisi nasional Indonesia Lawyers Club mengambil thema “Sumbar Pancasilais” acara di Tv one ini dipandu oleh Wartawan senior Karni Ilyas
Ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP, dalam suatu kesempatan saat penyerahan usungan PDIP Perjuangan saat rapat virtual. Rabu,(2/9/2020) mengatakan, “Semoga Sumatera Barat menjadi propinsi yang mendukung negara Pancasilla” kalimat harapan tersebut menjadi polemik di masyarakat tanah Minang oleh pembawa acara tivi kawakan Karni Ilyas menjadikan bahan diskusi di acara ILC Tv one. Selasa, (8/9/2020)
Dalam acara ILC, semalam hadir sebagai narasumber Hasril Chaniago dia adalah wartawan senior yang juga putra Minang, saat diberikan kesempatan berbicara dalam acara tolk show tersebut, berikut kutipan Hasril yang diambil dalam acara ILC semalam
Kakek politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan bernama Bakaruddin merupakan pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Barat (Sumbar). “Ini Arteria Dahlan, Kakeknya Bakarudin itu pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota Konstituate 1955,” kata wartawan senior Hasril Chaniago di acara ILC tvOne, Selasa (8/9/2020).
Selain itu, Hasril mengatakan, PRRI bukan memberontak tetapi mengoreksi pemerintah Soekarno yang dekat PKI. Setelah kemerdekaan, ada sembilan kali pergantian kekuasaan, biasa saja dalam demokrasi.
Yang tidak boleh runtuh itu negara. Dalam negara demokrasi setiap minggu itu boleh runtuh. Ini sejarah yang harus diluruskan dari bangku sekolah,” paparnya.
Kata Hasil, seseorang yang tidak memahami sejarah bisa menuding seorang AntiPancasila. “Ini tidak tahu sejarah Pancasila,” ungkapnya. Hasil mengatakan, akar masalah dari semua ini karena pemahaam kita terhadap sejarah sangat kurang. Ia kemudian juga menjelaskan bagaimana sangat sayangnya orang Minang kepada Soekarno. Kemudian bagaimana cara orang Minang kemudian mengkritisi Soekarno saat memasukan komunis pada pemerintahan di tahun 1950-an.
“Orang minang mengkritisi Soekarno karena dianggap telah menyimpang dari Pancasila. Ini adalah sejarah yang harus dipahami oleh siapapun, tidak hanya mbak Puan,” katanya lagi. Pada kesempatan itu, Hasril juga mengingatkan Megawati soal PDI-P tidak pernah menang di Sumbar. Gamawan Fauzi adalah calon gubernur yang didukung oleh PDI-P Sumbar dan menang, kemudian menjadi gubernur Sumbar.
“Gamawan Fauzi didukung oleh PDIP dan menang,” ujarnya. Ia menyarankan Puan Maharani minta maaf karena mengatakan Sumatra Barat tidak Pancasilais. “Mohon kawan-kawan di PDIP membujuk mbak puan untuk minta maaf kepada orang Minang soal tidak Pancasilais tersebut. Minta maaf itu bukan memalukan, bukan juga karena kesalahan. Minta maaf malah sebuah kehormatan. Orang menunggu mba puan untuk minta maaf, gak bisa diwakilkan,” jelasnya dengan tegas.(Let)