LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Nama Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran masuk dalam bursa bakal calon gubernur (Bacagub) Sulsel direspon positif oleh masyarakat di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah satunya datang dari Pengamat Politik Sulsel, Dr Nurmal Idrus yang juga mantan ketua KPU Makassar.
Menurut Nurmal sosok Fadil Imran akan mendatangkan magnet tersendiri bagi Sulsel terutama karena dia sosok jenderal aktif dan penuh prestasi.
“Fadil adalah tokoh dan jenderal berkarakter yang layak dikedepankan bersaing di Sulsel,” ujar mantan ketua KPU kota Makassar itu seperti dilansir dari rakyat.com
“Tak ada yang salah kita memunculkan banyak tokoh-tokoh untuk menghadirkan alternatif. Selama ini itu-itu saja tokoh yang muncul di public,” tambah Nurmal.
Terpisah Direktur Profetik Institute Asratillah menilai salah satu kategori figur publik yang seringkali punya potensi untuk menjadi tokoh politik adalah para perwira Polisi.
Ditambahkannya di satu sisi mereka perwira tinggi memiliki kapasitas kepemimpinan yang cukup mumpuni, punya pengalaman bergelut dengan birokrasi, juga di sisi lain punya prestise tersendiri di mata publik.
“Cuman figur-figur dari kepolisian seperti Komjen Fadil Imran, masih belum begitu populer di tingkat akar rumput, walaupun sudah sering diperbincangkan di warkop-warkop oleh para elit partai, tokoh ormas, dan akademisi,” ujar Direktur Profetik Institute.
“Padahal popularitas merupakan batu loncatan awal bagi seorang figur untuk bisa memenangkan kontestasi politik,” tambah Asratillah.
Dia juga menyinggung hal lain yang menurut Direktur Profetik Institute itu juga harus menjadi pertimbangkan adalah, citra lembaga kepolisian yang belum sepenuhnya pulih pasca kasus Sambo.
“Sehingga figur-figur dari kepolisian yang ingin masuk gelanggang politik mesti pintar-pintar menciptakan narasi yang bisa membuat publik merubah persepsinya soal kepolisian,” katanya.
Selain itu, Dikatakannya figur dari kepolisian mesti terlebih dahulu melakukan “Pemanasan Politik”.
“Figur dari kepolisian mesti terlebih dahulu melakukan pemanasan politik. Bisa berupa kegiatan amal dan bakti sosial, lalu terlibat dalam wacana-wacana sekaitan pembangunan daerah, dan berani menawarkan solusi yang inofativ untuk mempercepat pembangunan di Sulsel. Jika popularitas dan kesukaan publik sudah terbangun, maka akan relatif mudah untuk melangkah ke tahap berikutnya,” kata Direktur Profetik Institute.
“Tentu, yang juga mesti dipikirkan adalah komunikasi dengan pihak-pihak partai politik, karena bagaimanapun rekomendasi parpol adalah salah satu persyaratan menjadi kandidat,” kunci Asratillah. (LN)