LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Mantan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2008-2013, Cornelis MH, bakal dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan oleh Ormas islam, Brigade Muslim Indonesia (BMI). Kader PDIP itu diduga telah menghina Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.
Cornelis menyebut Prabowo posturnya gemuk mirip babi, tak beristri dan cara jalannya terpincang-pincang.
Ketua Umum BMI, Muhammad Zulkifli sangat menyayangkan pernyataan mantan gubernur Kalbar itu yang direkam lalu viral diberbagai platform media sosial belakang ini.
Video mantan gubernur Kalbar Cornelis diduga hina Prabowo itu viral usai diunggah akun TikTok sayapkanan05, dan dibagikan ulang pengguna Instagram @terangmedia pada Minggu, 11 Februari 2024.
Dalam video itu, tampak Cornelis sedang berbicara di acara kampanye Paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Cornelis yang mengenakan baju merah khas PDIP itu lalu memperagakan joget gemoy ala Prabowo. Ia pun menyebut, Prabowo hanya bisa joget seperti itu dan jalannya terpincang-pincang.
“Hanya bisa begini, jalannya terpincang-pincang. Prabowo, Prabowo,” *** dikutip dari perkataan Cornelis seperti dilihat dan didengar di platform media sosial tiktok.
“Tidak beristri karen pen**nya sudah dipotong. Siapa yang memotongnya? Fretelin. Jadi bijinya itu sudah diambil, makanya dia gemuk mirip babi yang sudah disunat. Tahu kita? babi yang sudah disunat? Itulah dia,” *** ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur Kalbar yang juga merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini meminta masyarakat agar tidak memilih orang bodoh seperti Prabowo.
“Jadi kita jangan pilih orang seperti orang bodoh yang lagi mencari jawaban, itu orang tololnya kebangetan. Tahu kita tolol kebangetan? Jangan pilih orang tolol, kalau udah tolol ya tolol,” *** ujarnya.
“Dari video viral itu sudah nampak Cornelis sangat menghina bentuk fisik Prabowo dan lebih parahnya lagi masuk wilayah privasi prabowo. Inikan kurang elok,” tutur Zulkifli.
“Karena video menghina prabowo sudah viral itu tentunya sudah menjadi konsumsi publik. Maka sudah pasti milik umum dan publik meminta agar Cornelis dilaporkan ke aparat penegak hukum agar menjadi pembelajaran bagi politisi untuk menjaga kesantunan tidak untuk mengumbar-umbarkan kekurangan orang lain,” tambah Zulkifli.
Saat ditanya apakah BMI akan melaporkan mantan Gubernur Kalbar itu. “Kami akan segera melaporkan yang bersangkutan. Tapi sebelum melaporkan akan kita bedah dulu bersama rekan-rekan advokat di makassar, Undangan undangan apa yang bisa diadukan ke mantan gubernur Kalbar itu,” beber mantan aktivis mahasiswa UMI Makassar ini.
Muhammad Zulkifli yang juga Ketua karang taruna makassar itu mengatakan seharusnya mantan Gubernur Kalbar itu bersikap baik.
“Seharusnya pak Cornelis ini beri contoh baiklah, apalagi beliau itukan mantan kepala daerah selalu pembina politik. Bagaimana pun prabowo ini punya pengabdian besar terhadap bangsa ini yang seharusnya tidak dihinakan di muka umum,” kunci Zulkifli.
Dilansir dari detik.com Selasa (13/2). Politisi PDIP Cornelis mengatakan momen itu terjadi saat mengunjungi masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Dia menyebut semestinya obrolan tersebut bersifat internal dan tak boleh dipublikasikan.
“Cuma kan sudah digoreng, sudah digoreng. Di internal, di internal saja (percakapannya), internal Dayak. Kami kan analisis satu caleg, satu ini, satu capres ini begini, begini, begini. Nah baru kita tentukan pilihan,” ujar Cornelis.
“Itulah, kan saya ndak tahu persoalan mana yang boleh diviralkan, mana ndak boleh. Ini kan yang menyebarkan ini kena juga ini, ndak izin kami. Moto-nya nggak izin, kan dilarang,” sambungnya.
Lebih lanjut, Cornelis menyebut siap jika pernyataannya dilaporkan ke Bawaslu. Menurutnya, percakapan itu hanya bisa diartikan oleh dirinya yang kala itu bertemu langsung dengan masyarakat Dayak.
“Dilarang rekam, dilarang foto, dilarang sebarkan, itu hanya untuk internal kelompok Dayak. Yang bisa menerjemahkan ya saya sendiri apa maksudnya, bukan orang lain. Kita sudah beri peringatan ini tidak boleh diekspos, tidak boleh dimasukkan media sosial karena nanti tanggapan orang itu lain, sudah kami kasih tahu sudah,” ujarnya. (LN)