LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Direktur Pemantau & Monitoring LAPAS (PM Lapas Indonesia), Illank Radjab, SH menyoroti 42 tahanan kabur di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Direktur PM Lapas Indonesia mengatakan kaburnya para tahanan di Lapas Kelas IIB Sorong tidak dapat di tolerir. Bahkan Illank Radja menilai ini mencoreng kinerja Pejabat dan Pegawai pemasyarakatan di provinsi Papua Barat Daya.
“Kaburnya 42 tahanan di Lapas Kelas IIB Sorong, tidak dapat di tolerir. Harus ada evaluasi, kepada mereka para pejabat di lingkungan kantor kementerian hukum dan HAM Papua Barat Daya. Resikonya mereka para pejabat dihentikan hingga pemecatan dari jabat,” tegas Illank Radjab kepada media. Rabu (10/1/2024) petang di Makassar.
Dikatakannya ada kelalaian petugas sipir yang dibawah pengawasan Kepala Pengamanan (KP) Lapas Kelas IIB Sorong.
“Lemahnya pengamatan yang diduga menjadi faktor kesengajaan dengan bukti kaburnya 42 tahanan. Ini tentunya record baru di Indonesia,” imbuh Direktur PM Lapas Indonesia ini.
“Untuk itu PM Lapas Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi Menteri Hukum dan HAM beserta Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Dirjenpas), atas kinerja kedua pimpinan di Kemenkumham itu,” beber mantan aktivis mahasiswa Universitas 45 Makassar itu.
Sampai saat ini polisi telah berhasil menangkap 11 warga binaan yang kabur dari Lapas. Sementara 42 tahanan masih dalam pengejaran.
Di kota Sorong pada Rabu (10/1/2024), sejumlah polisi dan petugas Bandara Deo menggelar apel untuk mengawasi para buronan yang kabur. Apel dipimpin langsung oleh Kapolresta Sorong Kota.
Apel bersama itu dalam rangka penyekatan di Bandara Deo. Polresta Sorong Kota menurunkan sebanyak 35 personel dalam rangaka menjaga pintu keluar melalui bandara.
“Iya untuk upaya pencarian puluhan tahanan narapidana kita lakukan hari ini dengan apel kesiapan penyekatan di Bandara Deo. Kita kerja sama dengan Avsec sebanyak 60 personel kemudian anggota Polresta Sorong Kota 35 personel,” ungkap Kombes Pol Happy Perdana Yudianto di Terminal Bandara Deo Sorong Rabu (10/1/2024).
Lanjut Happy, khusus di bandara, petugas akan memeriksa KTP calon penumpang hingga memantau penumpang di bording pass dan pintu masuk serta keluar bandara.
“Tujuannya untuk mengamati adanya upaya-upaya napi untuk keluar dari Kota Sorong melalui bandara,” kata Happy.
Happy mengakui, meski melakukan penyekatan di sejumlah pintu masuk ke Kabupaten Maybrat, Sorong Selatan, Tambrauw dan Raja Ampat, namun pencarian napi yang kabur belum membuahkan hasil. Namun, demikian polisi akan terus mengupayakan pengejaran terhadap mereka.
“Saya pastikan mereka (napi) masih ada di sekitar Sorong meski mereka sedang upaya melarikan diri keluar dari Sorong,” tuturnya. (LN/Kompas)