Kaesang Pangarep, Kiki Saputri dan Fatih Andhika Ngobrol Petani Milenial Bersama Mentan Amran

FOTO: Kaesang Pangarep, Kiki Saputri dan Fatih Andhika mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam podcast Kaesang yang ditayangkan Jumat kemarin.
FOTO: Kaesang Pangarep, Kiki Saputri dan Fatih Andhika mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam podcast Kaesang yang ditayangkan Jumat kemarin.

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Kaesang Pangarep, Kiki Saputri dan Fatih Andhika mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam podcast Kaesang yang ditayangkan Jumat kemarin. Ketiganya menanyakan kabar sektor pertanian dan petani milenial sebagai ujung tombak masa depan bangsa.

Awalnya, Kiki mengaku khawatir dengan kurangnya minat anak muda terhadap sektor pertanian. Namun, kekhawatiran Kiki dijawab tegas Mentan Amran yang mengatakan bahwa saat ini sektor pertanian sudah berubah dan bertransformasi ke pertanian modern.

“Untuk milenial ini, kami sejak 7 tahun lalu telah membentuk Gempita (Gerakan Pemuda Tani Indonesia) sebagai program dalam mengembangkan pertanian modern,” ujar Mentan, Jumat, 29 Desember 2023.

Menurutnya, kementan secara konsisten terus memberi ruang keuntungan bagi mereka yang mau terlibat di sektor pertanian. Di antaranya dengan menyediakan bibit unggul, pupuk subsidi dan alat mesin pertanian baik itu traktor, combain harvester maupun deretan alat lain yang dapat menunjang percepatan dan peningkatan produktivitas.

Advertisement

“Saya selalu katakan bahwa petani tidak akan terlibat kalau sektor pertanian tidak menguntungkan. Karena itu petani harus diberi ruang untung agar milenial melihatnya sebagai pekerjaan yang menjanjikan,” katanya.

Mau tidak mau, kata Mentan, pertanian harus bertransformasi dan memperbaiki apa-apa saja yang dianggap tradisional. Apalagi, kata dia, pertanian adalah sektor yang paling dasar karena berkaitan erat dengan makanan rakyat.

“Kita harus bertransformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern, kalau tidak kita akan sulit dalam menyediakan makanan. Kelebihan lainnya adalah biaya tanamnya menjadi lebih murah per hektar karena yang kita lakukan sudah tepat guna,” katanya.

Ditambahkan Mentan, saat ini pihaknya juga tengah merancang pertanaman digital dengan menggunakan remote control dan robot robot canggih yang bergerak sesuai perintah manusia. Artinya, pertanian ke depan sudah seperti industri yang diberi sentuhan mekanisasi.

“Kami sedang merancang agar nanti petani milenial bisa tanam padi sambil duduk di bawah pohon saja, semua mesin yang bergerak dan manusia tinggal menggerakkan dengan remote saja,” jelasnya. (*)

Advertisement