BMI Minta Aparat Bubarkan Kelompok Waria Gelar Peragaan Busana di Bunga Ejaya Bontoala

Foto tangkap layar dari video peragaan busana kelompok waria di Jalan Bunga Ejaya Lr. 116, Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Makassar. Jumat malam (27/11/2023)
Foto tangkap layar dari video peragaan busana kelompok waria di Jalan Bunga Ejaya Lr. 116, Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Makassar. Jumat malam (27/11/2023)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Peragaan busana yang digelar oleh kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT di Jalan Bunga Ejaya Lr. 116, Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Makassar dihentikan aparat. Jumat malam (27/11/2023)

“Kegiatan itu sebenarnya, acara syukuran naik rumah salah warga disitu tapi sangat disayangkan malah ada kegiatan peragaan busana oleh kelompok LGBT,” ungkap Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI), Muhammad Zulkifli kepada media. Jumat malam.

Dirinya telah meminta aparat setempat untuk menghentikan kegiatan itu. Yang menurut Ketua BMI kegiatan memberi contoh buruk bagi anak-anak usia dini yang menyaksikan mereka para lelaki yang menyerupai dirinya seperti perempuan berlenggak lenggok dihadapan anak-anak dibawah umur.

Ditengarai kegiatan itu melibatkan oknum Babinsa setempat. Terkait itu Muhammad Zulkifli pun menghubungi Dandim 1408 BS Makassar, Letkol Inf Lizardo Gumay. Mendapat informasi itu kata Ketua BMI, Danramil dan Polsek Bontoala menghentikan aktivitas tersebut.

Advertisement

“Tadi saya sampaikan ke pak Dandim ditengarai melibatkan oknum Babinsa dalam kegiatan kelompok LGBT itu. Namun kabar yang saya terima kegiatan itu dikediaman sang adik Babinsa, yang bersangkutan sedang melaksanakan piket,” tutur Muhammad Zulkifli.

Dirinya pun berharap agar Forkompinda kota Makassar, baik di tingkatkan Kecamatan dan Kelurahan berkomitmen dengan Pemerintah Kota Makassar terkait dengan program “Jagai Anak’ta” ujar Muhammad Zulkifli yang juga Ketua Karang Taruna Kota Makassar ini.

“Jujur saya sangat bingung dan bertanya tanya apakah pemerintah setempat seperti RT-RW atau lurah tidak mengetahui rencana kegiatan seperti ini yang menampilkan Waria yang berpakaian seronok,” imbuhnya

“Atau apakah memang pemerintah setempat tidak pernah melakukan edukasi tentang bahaya perilaku buruk kaum LGBT yang saat ini terus di gaungkan oleh bapak walikota kita dalam program Jagai anakta?” Tanya Ketua Karang Taruna itu.

Ketua BMI ini berharap agar Wali kota, Moh Ramadhan Pomanto atau ‘Danny Pomanto’ dapat mengevaluasi seluruh jajarannya mulai dari camat hingga RT-RW, dalam usaha mensukseskan program Jagai anak’ta.

“Kita berharap agar aparat kepolisian dibantu TNI untuk bisa lebih semangat untuk membubarkan acara acara tidak bermoral seperti itu agar supaya masyarakat kita bisa di hindarkan dari pengaruh pengaruh buruk kaum LGBT,” kunci Ketua BMI itu. (LN)

Advertisement