MAKASSAR||Legion News – Aksi unjuk rasa PB – KKMB di Kota Makassar, Jum’at, 28 Agustus 2020, di kantor DPRD Provinsi Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, sekitar 50 orang dari Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba PB KKMB di pimpin Dhody Bakaru
Aksi yang tadinya berjalan kondusif sempat terjadi insiden antara peserta unras dengan pihak kepolisian, Para pendemo dalam aksinya adalah untuk meminta pemindahan makam jenazah Nurhayati dari pekuburan Macanda, kabupaten Gowa ke Herlang kabupaten Bulukumba
Adapun tuntutan yang disampaikan Meminta kepada Gubernur Sulsel agar segera merealisasikan pemindahan makam almarhumah Nurhayati dari Macanda, Kabupaten Gowa serta Meminta kepada Gubernur Sulsel untuk meminta maaf kepada masyarakat Bulukumba.
Sekitar 50 peserta massa aksi melakukan upaya anarkis untuk memaksakan masuk dihalaman Kantor DPRD Provinsi Sulsel sehingga terjadi aksi saling dorong dengan Satpol PP, melihat adanya upaya yang dianggap memaksa dan cenderung kearah anarkis aparat kepolisian melakukan tindakan tegas dengan menangkap salah satu perserta aksi yang dianggap memprovokasi peserta aksi lainnya agar menerobos pagar gedung wakil rakyat.
Aparat kepolisian mengkodusifkan upaya para peserta unras agar tidak bertindak anarkis dan kepolisian meminta perwakilan massa aksi untuk dapat nantinya diterima langsung oleh anggota DPRD Sulsel, peserta aksi diterima Syamsuddin Karlos, dan anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi PAN dan Irfan, AB Anggota DPRD Provinsi Sulsel, Komisi E, diruang Fraksi PAN.
Saat diterima anggota DPRD Provinsi Sulsel akan berupaya secara secara konstitusional berjuang agar jenazah tersebut dapat dipindahkan agar tidak akan ada permasalahan nantinya
Andi Irwandi Natsir, “Kita sudah maksimalkan mendukung perjuangan saudara Andi Baso memperjuangkan pemindahan jenazah almarhumah (Nurhayati) istri, ini sudah di RDP pada Komisi E, DPRD Provinsi Sulsel”.
Kita menginginkan harus ada revisi terkait korban Covid-19 yang memang kasusnya sama yang dialami oleh Andi Baso.
Natsir, kami meminta kesabaran Andi Baso dan masyarakat Kabupaten Bulukumba karena kami terus berupaya agar kasus tersebut cepat tuntas.
Setelah menyampaikan aspirasinya massa aksi kembali kedepan Kantor DPRD Provinsi Sulsel melakukan orasi bela sungkawa atas tindakan represif aparat Kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap salah satu massa aksi (Let)

























