Disebut Telan APBN Rp 1.5 Triliun, Bendungan Ameroro di Konawe Ambruk

FOTO: Bendungan Ameroro, di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Usai ambruk. (Foto istimewa)
FOTO: Bendungan Ameroro, di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Usai ambruk. (Foto istimewa)

LEGIONNEWS.COM – KENDARI, Video viral di media sosial tiktok sebuah pekerjaan bendungan runtuh yang masih dalam proses pengerjaan.

Diketahui belakangan bendungan Ameroro itu berada di Sulawesi Tenggara. Tempatnya di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe.

Bendungan Ameroro merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN). Ambruknya bendungan Ameroro itu menjadi sorotan netizen, video viral runtuhnya bendungan itu berdurasi 29 detik.

Dilansir dari berbagai pemberitaan bendungan Ameroro menelan anggaran Rp 1.5 triliun yang bersumber dari APBN.

Advertisement

Bendungan itu dikerjakan sejak tahun 2020 didesain dengan tipe urungan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter dan lebar 12.

Humas Balai Sungai Wilayah (BSW) IV Kendari, Rahmat saat dikonfirmasi awak media setempat mengatakan belum dapat memberikan penjelasannya terkait ambruknya bendungan Ameroro.

“Kalau saya belum bisa memberikan tanggapan. Karena saya juga belum menerima informasi secara utuh kabar tersebut,” kata Rahmat. Rabu (13/9/2023).

Dihimpun dari berbagai pemberitaan bendungan Ameroro dilaksanakan dua paket pekerjaan.

Paket I, dalam bentuk kerjasama operasi (KSO) antara PT. Wijaya Karya dengan KSO PT. Sumber Cahaya Agung dan PT. Basuki Rahmanta Putra.

Paket II, KSO antara dua BUMN, yaitu PT. Hutama Karya dan Adhi Karya.

Akun Facebook Makmur Maladeni mengomentari ambruknya bendungan Ameroro.

“Pengawasnya dulu kost ditempat saya, dia pernah bercerita tentang mutu konstruksi yg tidak sesuai spesifikasi teknis. Dan dia protes bosnya dan pada akhirnya dia dipindahkan ketempat lain. Sekarang terbukti,” tulis akun Makmur Maladeni. (LN/**)

Advertisement