LEGIONNEWS.COM – Mineral Resources Supervisory Agency atau Lembaga Pengawas Sumber Daya Mineral didirikan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Lembaga ini hadir dalam rangka memastikan pemanfaat sumber daya mineral yang dikelolah oleh instansi atau perusahaan itu berjalan sesuai aturan.
Jadi hadirnya lembaga ini adalah upaya untuk mendobrak kebiasaan lama dalam tradisi tata kelola distribusi dan pemanfaatan sumber daya mineral itu sendiri.
“Resources Supervisory Agency didirikan pengawasan atas manfaat sumber daya mineral itu sendiri. Agar sampai ke yang berhak menerimanya,” ucap Syamsul Bahri Majjaga, pendiri RSA akronim dari Resources Supervisory Agency.
Dia pun mengambil contoh pemanfaatan sumber daya mineral terkait dengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar yang marak di diperjual belikan ke industri dan pertambangan
Menurut pendiri Resources Supervisory Agency, Selama ini badan publik yang mengelola energi sumber daya mineral dengan pihak pengguna jasa atau perusahaan pemakai jasa energi sumber daya mineral ini sering terjadi persekongkolan. Itu tujuan didirikannya Lembaga Pengawas Sumber Daya Mineral.
Syamsul Bahri Majjaga pun menambahkan tertutupnya informasi terkait bagaimana sebenarnya polanya pendistribusian BBM.
“Sebab itu kehadiran Lembaga Pengawas Sumber Daya Mineral itu sendiri nantinya menjawab keluhan masyarakat atas seringnya terjadi kelangkaan BBM di ruang publik,” ucap aktivis pergerakan ini di Makassar.
“Banyaknya informasi pemakaian BBM jenis solar yang tidak pada tempatnya, Celakanya banyak badan usaha (SPBU) melanggar peraturan. Maka patut diduga di situ ada persekongkolan,” tutur pendiri ARS.
Hadirnya Lembaga ini adalah bagaimana upaya untuk mendobrak untuk memutus mata rantai. Kita upayakan menjadi terbuka. Kedepannya Resources Supervisory Agency bekerjasama dengan PT. Pertamina, Kepolisian dan Kejaksaan tentunya,” kunci Syamsul Bahri Majjaga, SH. (LN)