LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sejumlah warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) merasa kecewa dengan pihak SMAN 21 Makassar. Pasal sekolah itu sejak awal berdiri pembangunannya merupakan hasil swadaya warga di Blok L, M dan M Perumnas BTP.
Dua tokoh masyarakat menyesalkan sikap kepala sekolah (Kepsek) SMAN 21 Makassar. Keduanya H. Sukardi dan Andi Rahmat Saleh.
H. Sukardi mengungkapkan kekecewaannya bermula terhadap Kepsek SMAN itu terkait dengan penerima siswa baru tahun ajaran 2023. Pasalnya beberapa siswa warga di Blok beberapa blok yang tahun lalu kena zona, kini malah tidak kena zone seperri blok M1, M, L, K, J, I A, H, H Baru, G, Af, AE, AC, AD.
“Tahun lalu blok tersebut masuk zona. Malah tahun ini blok tersebut tidak kena zona padahal blok itu dekat dengan SMAN 21,” kata dia.
Dia pun mengungkapkan bahwa sempat bertanya kepada Erna Kepsek SMAN 21 melalui telpon terkait jumlah kursi siswa dalam kelas.
“Saya pernah bertanya kepada Kepala SMAN 21, Berapa jumlah kursi dalam kelas? Dia jawab ada 40 kursi, lantas saya kembali bertanya, katanya hanya 36 kursi yang tersedia. Dia (Erna) lalu menjawab, semua ada 40 kursi tiap kelas, yang 4 kursi itu dari warga luar BTP. Ini kan jadi pertanyaan ada sehingga terjadi penambahan 4 kursi, dan anehnya siswa itu bukan berasal dari BTP, Saya sangat menyesal dengan sikap Kepsek SMAN 21. Maaf bukan membuka kekurangan beliau, Kepsek.red,” ujar Sukardi
Suhardi merupakan salah satu warga BTP yang ikut membangun SMAN 21. Dia tercatat sebagai bendahara pada pengurus pembangunan SMAN 21 Negeri di Tamalanrea (BTP).
“Kepsek ini perlu tau sejarah berdirinya SMAN 21 ini. Kami lah warga BTP yang pada tahun 2000 lalu melakukan aksi protes ke pihak Perum Perumnas agar pengelolaan perumahan itu membangun SMA di wilayah itu. Karena tidak ada sama sekali SMA di BTP, Sedangkan Perumnas terus mengembangkan perumahan, Ya otomatis jumlah penduduk bertambah dan tentu disitu mereka punya anak yang harus melanjutkan pendidikan di tingkat menengah atas,” imbuh Sukardi.
“Pada akhirnya pihak perumans menyerahkan fasiltas umum nya itu dibangun SMA,” kata Sukardi mengisahkan.
Ditempat yang sama Ketua Kapak 21, Andi Rahmat Saleh atau biasa disapa Andi Emmang, mengancam bakal menggelar aksi besar-besaran pada Senin pekan depan.
“Kalau pihak SMAN 21 tidak mengakomodir pelajar yang merupakan warga BTP. Saya tidak main-main akan menggelar aksi bersama warga BTP di SMAN 21 pada hari Senin mendatang,” tegas Andi Emmang. Kamis (7/7/2023)
Saat dihubungi Kepala SMAN 21, Erna, terkait dengan kisruh penerima siswa baru. Kembali Kepala SMAN 21 Makassar itu mengatakan dirinya sedang berada di theater
“Maaf, lagi di teather pak,” jawab pesan WhatsApp Kepsek SMAN 21. (LN)