FGD Bersama Masyarakat, dr Udin: Anak Stunting yang Dikhawatirkan Perkembangan Kecerdasannya

FOTO: dr Udin Malik saat menghadiri Discussion (FGD) tentang stunting Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) bersama masyarakat kembali berjalan, Senin (12/06/2023).
FOTO: dr Udin Malik saat menghadiri Discussion (FGD) tentang stunting Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) bersama masyarakat kembali berjalan, Senin (12/06/2023).

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Focus Group Discussion (FGD) tentang stunting Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) bersama masyarakat kembali berjalan, Senin (12/06/2023).

Salah satu materi dibawakan langsung Ketua FKKM, dr Udin Malik. Kegiatan tersebut berlangsung di Kelurahan Suangga dan Kelurahan Pisang Utara.

Diskusi itu pun diikuti masyarakat dengan hikmat. Silih berganti masyarakat bertanya tentang stunting tersebut sebagai upaya untuk lebih paham permasalahan tersebut.

Salah satu hal yang kurang dipahami masyarakat terkait stunting adalah masa intervensi.

Advertisement

“Apakah setelah kehidupan 1.000 hari namun tinggi badan dan berat badan anak masih tergolong stunting sudah tidak bisa keluar dari kondisi itu?,” ujar Rahmi salah seorang warga.

dr Udin Malik pun menjawab bahwa masih bisa dilakukan intervensi. Itu bergantung bagaimana agresivitas intervensi.

“Untuk keluar dari stunting, seberapa jauh ketertinggalan dan seberapa cepat upaya mengejar pemulihan,” jelasnya.

Dari hal ini, Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu menyampaikan bahwa yang utama memang harus dipahami terkait stunting itu sendiri. Bukan hanya bahwa stunting itu mempengaruhi berat dan tinggi badan anak.

“Namun yang perlu dikhawatirkan itu adalah kecerdasan anak, sebab anak stunting hal itu yang akan sangat dipengaruhi,” tuturnya.

Untuk itu, dr Udin Malik mengajak masyarakat untuk bergotong royong melawan stunting di daerah masing-masing. Salah satu langkahnya dengan memahami apa stunting dan bagaimana intervensinya.

anak-anak yang terdeteksi stunting tidak butuh makanan mewah. Terpenting protein dan kandungan gizi lain bagus. Cukup ada telur atau ikan.

Untuk bisa seperti itu, kata dia, cukup dengan mengaplikasikan program 1 Anak 1 Warung Makan. (*)

Advertisement