LEGIONNEWS.COM – LUWU TIMUR, Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Forum Persatuan Pemuda Lampia dan Pasi Pasti (FPP LAPSI) melakukan unjukrasa di depan portal atau akses masuk wilayah pertambangan PT. Citra Lampia Mandiri (CLM) Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim). Kamis (04/05/23).
Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini didemo warga terkait dugaan pencemaran lingkungan, polusi udara dan beberapa tuntutan yang tertuang dalam pernyataan sikap secara tertulis, serta terkait perekrutan tenaga kerja lokal.
“Kami juga meminta agar perusahaan memperhatikan pencemaran lingkungan, udara dan laut akibat limbah perusahaan selama beberapa tahun terakhir ini serta warga juga meminta agar sistem penerimaan tenaga kerja lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal baik itu di PT.CLM maupun di subkontraktor yang bekerja di wilayah IUP nya dan lebih menjamin keselamatan pengendara yang melintas di area operasi PT.CLM dan jalan umum provinsi,” ujar Mono Rjm, selaku jenderal lapangan.
Mono Rjm juga menyinggung adanya musibah yang baru-baru ini terjadi di dusun Laoli, Desa Harapan yang merupakan ulah dari sistem penambangan yang di lakukan perusahan yang kurang baik, hal ini di buktikan dengan banyak nya sedimen ore yang hanyut pada saat banjir, serta tumpukan sedimen ore yang ada di muara Sungai Laoli.
Zakkir Mallakani yang juga tergabung dalam aksi tersebut juga mengungkapkan, bahwa bukan hal baru yang dia suarakan masyarakat.
“Terkait masalah pendangkalan sungai laoli sudah setahun lebih hal ini kami suarakan namun dari pihak perusahaan mengabaikan hal tersebut, belum lagi masalah tenaga kerja lokal dimana PT.CLM dan subkontraktor lebih banyak menerima tenaga kerja dari luar wilayah pemberdayaan, hal ini di buktikan dengan meningkatnya angka pengangguran di wilayah kami,” imbuh tokoh masyarakat itu.
“Tuntutan kami adalah perusahaan wajib menerapkan secara ketat keselamatan dan keamanan pekerja dan tidak mengabaikan lingkungan. Buruknya lingkungan menyebabkan hasil tangkapan orang tua kami sebagai nelayan menurun drastis, perusahaan harus bertanggungjawab,” tegasnya.
Puluhan pemuda ini terus berorasi dan membakar ban bekas didepan portal masuk perusahaan sambil berorasi yang dijaga ketat security dan personil kepolisian dari Polres Luwu Timur dan Polsek Malili, hingga perwakilan pengunjuk rasa menemui pihak perusahaan dan berdiskusi di kantor desa Harapan.
Berikut pernyataan sikap FPP LAPSI,
1. Mendesak dan menuntut PT CLM melakukan rehabilitasi dampak lingkungan baik darat maupun air adanya kegiatan pertambangan.
2. Mendesak dan meminta CLM memperdaya masyarakat dan tenaga kerja lokal.
3. Menuntut CLM bertanggung jawab dan menjamin keselamatan jalan umum akibat kegiatan operasional pertambangan. (*)