LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kelompok Genk motor makin meresahkan warga kota Makassar. Hal ini tentunya tidak sejalan seperti apa yang disampaikan pemerintah kota Makassar bahwa sejak keberadaan ormas Batalion 120 tingkat Kriminalitas di Makassar turun drastis.
Namun faktanya tiap minggunya tingkat kriminalitas terus meningkat. Terbaru pemudik asal Kalimantan berinisial MD (25) bersama rekannya NZ (16) jadi korban kekerasan yang dilakukan kelompok Genk motor tidak hanya itu, saat suasana idul Fitri terjadi perang kelompok di Makassar.
Tidak hanya itu diketahui salah satu ormas itu telah melakukan kekerasan terhadap anggota Babinkamtibmas di Polsek Tallo saat pertengahan bulan ramadan lalu. Brigade Muslim Indonesia atau BMI meminta aparat kepolisian bertindak lebih tegas terhadap kelompok Genk motor yang berperilaku sadis.
“Aparat kepolisian harus bertindak lebih tegas terhadap gerombolan kota ini. Sampai saat ini kepolisian belum membuka siapa kelompok Genk motor atau ormas yang belakangan ini bertindak brutal,” kata Muhammad Zulkifli. Senin (25/4)
Ketua umum BMI ini juga menyinggung satu kelompok yang melakukan penyerangan terhadap rumah ibadah di Tallo.
Diketahui 19 Desember 2022 lalu anak remaja masjid diambil oleh kelompok ormas, dia dibawa keliling lalu dipukul. Nurwawan jadi korban kekerasan dia dituduh sebagai pelaku pemukulan terhadap salah satu anggota ormas, Nurwawan lalu diturunkan di masjid Darul Falah jalan Regge dalam keadaan terluka.
Rentetan peristiwa tindakan kekerasan sepanjang 2022 hingga awal tahun 2023 sudah sering terjadi. BMI berharap agar kepolisian harus menyatakan perang terhadap kelompok gerombolan kota ini.
“Peristiwa seperti seharusnya ada stamen dari Kapolrestabes dan Pemkot Makassar(Satpol PP). Bahwa pemerintah dan kepolisian kota Makassar akan bertindak tegas dengan membubarkan ormas atau kelompok Genk motor,” harap Ketua BMI.
Ketua BMI ini juga menyampaikan bahwa pihak nya berharap kepolisian mengungkap ke publik siapa kelompok Genk motor atau ormas dibalik pelaku penyerangan ini. Dan BMI menerima bahan keterangan tertulis resmi bahwa pelaku kekerasan adalah oknum anggota Batalion 120.
“Tanggal 15 Pebruari 2023 seorang anak di bawah umur atasnama Renold Sanjaya infonya juga menjadi korban pengeroyokan oknum Batalion 120 mirisnya pengeroyokan ini juga di lakukan di Sekretariat Batalion 120 masalah ini infonya ditarik ke polrestabes,” ungkap Ketum BMI ini kepada media.
“Oleh karena kita minta polisi tegas dan trasparan mengamati info yang kami terima soal keterlibatan Batalion 120 dalam beberapa aksi sadisnya,” ujar Zulkifli
“Jangan sampai lima tahun Kedepan bila kelompok ini dilakukan pemberian akan sangat berbahaya. Bisa saja saat ini menggunakan senjata tajam, tahun berikutnya bisa saja mereka sudah menggunakan airsoftgun atau bahkan senjata api,” tambah Zulkifli.
Diketahui Satu anggota geng motor bernama Axcel (24) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap usai menganiaya pemudik asal Kalimantan berinisial MD (25) bersama rekannya NZ (16).
Polisi kini memburu 10 pelaku lainnya yang saat ini masih buron.
“Pelaku mengakui dan membenarkan telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan cara memarangi pada 2 korban yang tidak dia kenal,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol seperti dilansir dari detiksulsel
“Pelaku berusaha melawan dan melarikan diri dari anggota, maka anggota melakukan pengejaran dan memberikan tembakan peringatan ke udara. Dengan terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur,” paparnya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menganiaya korban bersama 10 rekannya yang lain. Kesepuluh orang tersebut masih diburu polisi.
“Dari keterangan pelaku, masih ada 10 orang rekannya yang jadi DPO kami,” tegas Ridwan.
Pihaknya meminta agar para pelaku menyerahkan diri. Polisi akan memberi tegas terhadap pelaku geng motor yang masih berkeliaran.
“Kepada teman-temannya segera menyerahkan diri 2×24 jam,” imbuhnya. (LN/detiksulsel)