LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Tiba di Markas PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang (12/3). Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan jajaran pengurus nya disambut Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Yusril didampingi Sekjen PBB Afriansyah Noor dan sejumlah pejabat teras PBB diterima langsung di sekretariat PPP. Mardiono didampingi Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek.
Mardiono dan Yusril lantas saling bertegur sapa dengan cium pipi kanan (cipika) dan cipiki. Kemudian keduanya masuk ke kantor PPP diikuti para kader memasuki ruang pertemuan di kantor Partai berlambang kabah itu.
- Baca juga:
Silatnas Badan Advokasi Hukum DPP Nasdem, SP Sebut Hukum di Indonesia Seakan-akan Milik Penguasa - Baca juga:
Bergaya Hidup Mewah, Kepala Bea Cukai Makassar Dipanggil KPK
Wartawan berkesempatan maksud dan tujuan kedatang Yusril.
“Nanti ya setelah pertemuan,” ucap Yusril saat ditanya wartawan ihwal pertemuan hari ini.
“Bahas eksistensi partai-partai Islam pasca-reformasi,” sambung Yusril.
Sebelumnya Yusril mengatakan, dalam pertemuannya nanti dengan PPP pada 13 Maret 2023 mendatang akan turut juga membahas soal sistem Pemilu.
- Baca juga:
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Kunjungan Kerja ke Bali - Baca juga:
Bernada Provokasi Tolak Kedatang Anies, Emak ini Langsung Copot Spanduk di Jalan Protokol Kota Surabaya
Terlebih, PBB kekinian memang memiliki sikap mendukung pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
“Ya nanti akan kita bahas (soal pemilu proporsional tertutup),” kata Yusril ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023) lalu.
Di sisi lain, soal pertemuannya dengan PPP, ia mengatakan, PBB dengan PPP memiliki persamaan. Terlebih juga dekat melakukan komunikasi dengan PDIP. Apalagi secara partai, Yusril mengaku PBB merupakan partai yang tak punya biaya, namun secara ideologi sudah kuat.
Menurutnya, PBB untuk perlu bekerja sama dengan partai politik lain.
“Yang paling dekat adalah bisa berkomunikasi dengan PPP dan sangat dekat dalam berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai nasionalis karena PDIP sekarang ditarik ke belakang ya PNI, kalau PBB ditarik ke belakang adalah Masyumi,” tuturnya.
- Baca juga:
Bak Layang layang Putus, Harga Gabah Tak Terkendali, Penggilingan Padi di Berbagai Daerah Kebingungan - Baca juga:
Gantikan Buwas, Erick Thohir Siapkan 3 Nama Calon Dirut Bulog
Lebih lanjut, ia mengatakan, akar ideologi membuat PBB bisa melakukan pertemuan dengan PPP. Terlebih setelah PPP, PBB juga akan bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri.
ada akar ideologi dan bisa bertemu dan bekerjasama, dan pertama kali kami akan bekerjasama dengan PPP. Dan dengan Bu Megawati sedang disusun waktunya oleh Pak Hasto,” katanya.
Pertemuan Dengan PPP
Sebelumnya, Plt Ketua Umum DPP PPP M Mardiono mengungkapkan, soal nanti apa yang akan dibahas terkait rencana pertemuan partainya dengan Partai Bulan Bintang atau PBB pada Senin (13/3/2023).
Menurutnya, hal itu dilakukan hanya untuk bersilaturahmi saja, belum bicara koalisi atau pun untuk mendukung Pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
“Kalau Pak Yusril itu teman lama saya sejak tahun ’88, ’90 itu saya berteman sama beliau. Ya pertama teman lama. Kedua tentu sesama partai politik kita bersilaturahmi. Tentu di situ namanya politik kita bertemu yang dibahas soal politik,” kata Mardiono kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
- Baca juga:
Dikabarkan Tontaipur TNI AD Berhasil Membekuk Kombatan Kelompok Egianus Kogoya - Baca juga:
Miris, Viral Siswa SD Bergantungan Seberangi Sungai, Istri dan Anak Pejabat Bergaya Hidup Hedonis - Baca juga:
Netizen Soroti Gaya Hidup Hedonis Istri Kepala BPN Jaktim, Punya Tas Hermes
Mardiono menjelaskan, mengapa pihaknya memilih PBB untuk melakukan silaturahmi sebelum melakukan silaturahmi ke PDI Perjuangan atau PDIP, hal itu dilakukan lantaran melihat figur Yusril Ihza Mahendra.
“Kita ingin karena Pak Yusril juga tentu adalah tokoh nasional kita. Senior, beliau pakar hukum tata negara yang track record politiknya juga panjang. Tentu kita bersilaturahmi. Sebenarnya umum aja sih. Tapi beliau dari PBB yang datang ke PPP,” ungkapnya.
Sementara itu, ketika ditanya soal peluang untuk berkoalisi, Mardiono menjawab hal itu masih jauh dilakukan.
“Belum sih. Belum sampai ke arah koalisi. Ya kan PBB juga sudah menjadi peserta pemilu kan. Termasuk partai yang lolos seleksi KPU,” tuturnya.
Adapun saat disinggung soal sikap PBB yang mendukung pemilu dengan sistem tertutup apakah ada hubungannya dalam pertemuan tersebut, Mardiono hanya menjawab secara diplomatis. (Sumber: suara)