LEGIONNEWS.COM – Sejak Turki dan Suriah diguncang gempa, AS menjadi negara yang dituduh jadi biang keroknya. Beberapa orang meyakini jika gempa yang terjadi di Turki awal pekan lalu sengaja diciptakan oleh Amerika Serikat dengan teknologi HAARP milik mereka.
- Baca juga:
Kehadiran Kapal Piring HAARP Sebelum Gempa Menjadi Perhatian Peneliti dan Penulis Turki - Nikola Tesla dan Gempa Bumi Buatan
HAARP merupakan singkatan dari High Frequency Active Auroral Research Program. Ini merupakan Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi.
HAARP merupakan sebuah penelitian atau riset tentang ionosfer yang didukung oleh militer Amerika Serikat dan Universitas Alaska. Penelitian ini telah dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat sejak awal 1990-an. Teori ini diperkuat dengan adanya awan aneh berbentuk UFO dan kilat yang muncul di langit Turki sebelum gempa terjadi.
- Baca juga:
Presiden Jokowi: Dunia Pers Tidak Sedang Baik-baik Saja - Johnny G Plate Batal Diperiksa Tim Penyidik Kejagung, Kapuspenkum: Hari Selasa
Lantaran terus menerus dituduh sebagai biang kerok gempa yang terjadi, Departemen Pertahanan AS merilis hal yang kontradiksi dengan tuduhan tersebut pada Rabu (8/2/2023).
Dalam keterangannya, Departemen Pertahanan AS menyebut jika Washington telah memberikan bantuan kepada korban gempa Turki. “AS, termasuk Departemen Pertahanan, telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan bantuan kepada Turki setelah gempa bumi yang menghancurkan,” bunyi pernyataan tersebut.
- Baca juga:
Johnny G Plate Batal Diperiksa Tim Penyidik Kejagung, Kapuspenkum: Hari Selasa - Iuran BPJS Kesehatan 2023 Naik? Cek Tarif Terbaru, Kelas 1,2,3 Dihapus
Bukan hanya itu, pada Senin (6/2/2023), Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III menyampaikan belasungkawa kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Selama panggilan telepon, Austin juga menawarkan dukungan AS untuk upaya bantuan Turki dan menjanjikan bantuan berkelanjutan seiring berkembangnya kebutuhan Turki.
Komando Eropa AS, kata Ryder, juga mengerahkan tim ke Pangkalan Udara Incirlik untuk membantu Tim Tanggap Bantuan Bencana USAID. (Sumber: bisnis)