LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Puluhan Mahasiswa mengatasnamakan dirinya Central Gerakan mahasiswa Sulawesi Tenggara melakukan Aksi unjuk rasa didepan PT. CNI yang beralamat dikawasan Kima Kota Makassar. Kamis (9/2)
Aksi tersebut dipimpin oleh Rafik Akper sebagai Jenderal lapangan membawa beberapa Tuntutan yang dituangkan di pernyataan sikap sebagai berikut.
Mereka mendesak agar PT. Ceria Nugraha Indotama (CNI) agar kiranya memberikan klarifikasi mengenai komitmen PT. CNI yang akan membagi saham ke pemerintah daerah senilai 17,8 persen yang tidak diketahui kejelasannya.
Central Gerakan mahasiswa Sulawesi Tenggara kembali mempertegas agar lembaga negara mengaudit persiden direktur PT. CNI terkait dugaan melakukan aktivitas pertambangan diluar IUP atau ilegal secara terorganisir di blok Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka yang telah melakukan aktivitas ekspor pada tahun 2018-2019 yang diduga sangat jelas merugikan perekonomian negara.
Mendesak kementrian ESDM agar tidak mengeluarkan dan Memberikan RKAB dalam Kuota yang besar untuk PT. CNI untuk tahun 2023 agar kiranya bisa mempercepat pembangunan smelter yang Telah melakukan Peletakan batu permata namun tidak diketahui progres kelanjutannya selama dijanjikan Akan rampung sesegera mungkin
Central Gerakan mahasiswa Sulawesi Tenggara juga meminta agar Kementrian ESDM untuk mendesak presiden direktur PT. CNI agar fokus pada pabrik pemurnian nikel (smelter) sebagaimana aturan kementerian ESDM No.50/2018 tentang pengusaha pertambangan mineral dan batu bara (minerba)
Central Gerakan mahasiswa Sulawesi Tenggara mendesak kepala Gakum KLHK segera menyelesaikan persoalan Adanya beberapa dampak lingkungan Hidup
Central Gerakan mahasiswa Sulawesi Tenggara juga mendesak penghubung Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menghadirkan Kepala dinas ESDM, Ketua DPRD Provinsi dan Kepala BPK Sultra agar membuka forum diskusi atau terkait dengan Beberapa permasalahan yang Dijelaskan.
Saat menggelar aksi para mahasiswa asal Sultra bergantian melakukan orasi nya. Namun pihak PT. CNI enggan menemui para demostran.
“Katanya tidak ada staf yang berkompeten untuk menjawab tuntutan kami. Alasan nya di makassar hanya kantor administrasi,” ujar Rafik Akper. Kamis,
Sementara mahasiswa mengancam akan memboikot PT. CNI dan melakukan aksi maraton di kantor penghubung jika tuntutannya tidak sesegera mungkin untuk diatensi. (**)