MASAMBA — Bencana banjir telah menjadi pemandangan yang umum dan hal yang harus selalu dihadapi bagi masyarakat Luwu Utara setiap tahunnya, terlebih bila musim penghujan telah dimulai.
Kini sebagian warga Luwu Utara harus kembali menelan sejumlah kerugian baik material dan ancaman keselamatan jiwa akibat jebolnya tanggul Sungai Rongkong di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan sehingga menyebabkan 13 Desa terendam banjir.
Luasnya dampak dan intensitas bencana banjir yang terjadi di Luwu Utara membuat Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim ikut berkomentar.
“Kita sangat prihatin dengan Banjir yang melanda luwu utara, karena ini masih berlangsung terus sehingga menyebabkan masyarakat mengalami banyak sekali kerugian material dan bahkan nyawa mereka juga terancam”, ungkap Andi Rahim ke wartawan saat dihubungi via WA di Jakarta, Minggu (29/01).
“Saya juga turut berduka atas tragedi bencana ini yang telah menimbulkan rasa takut dan kesedihan pada keluarga kita di Malangke dan Malangke Barat,” sambungnya.
Selain itu, Bakal Calon Bupati Luwu Utara ini ikut memberikan saran kepada pemerintah daerah terkait proses evakuasi dan pencegahan agar bencana banjir dapat terhindarkan bila musim penghujan telah dimulai.
Menurutnya, pemerintah daerah harus fokus dan serius dalam mengambil langkah-langkah guna menangani masalah banjir di Luwu Utara. Harus ada langkah jangka pendek dan jangka panjang.
“Untuk jangka pendek pemerintah sudah harus membuat tanggul-tanggul penahan banjir di titik-titik yang menjadi jalan masuk air ke perkampungan,” katanya.
Andi Rahim menambahkan, selain itu yang tidak kalah penting adalah nyawa masyarakat kita juga harus kita utamakan, sehingga ketersediaan sarana evakuasi warga dan makanan perlu untuk segera disiapkan.
“Untuk jangka panjang, paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan penelitian secara mendalam oleh ahli dengan melibatkan perguruan tinggi sehingga nanti penanganannya lebih sistematis dan komprehensif,” terang alumni Teknik Unhas ini.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, kemudian yang kedua adalah mengusahakan ketersediaan anggaran untuk mengeksekusi solusi yang telah di rumuskan.
“Disinilah pentingnya lobby dan jaringan pemerintah daerah ke tingkat provinsi dan pusat, bahkan sumber-sumber pembiayaan dari luar negeri guna menyiapkan ketersediaan anggaran penanganan banjir,” pungkas Andi Rahim.