Polisi Filipina Tangkap WNI, Bakal Suplay Senjata Berkekuatan Tinggi ke Teroris KKB

FOTO: Senjata hasil sitaan dari Anton Gobay (WNI) dan Michael Tino dan Jimmy Desales Abolde.
FOTO: Senjata hasil sitaan dari Anton Gobay (WNI) dan Michael Tino dan Jimmy Desales Abolde.

NASIONAL – Kepolisian Filipina menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) asal provinsi Papua. Selain Anton Gobay (29) WNI, Pihak kepolisian setempat juga menahan 2 Pria warga negara Filipina bernama Michael Tino (25) dan Jimmy Desales Abolde (53) pengemudi tricycle.

Bermula ketiganya sedang menaiki tricyle sejenis becak, diberhentikan oleh personel 1204th Mobile Company, Regional Mobile Force Battalion (MC, RMFB) untuk diperiksa saat ketiganya mencoba melewati pos penjagaan terpadu yang dijaga oleh personel PNP. Sabtu 7 Desember 2023 lalu, Demikian bahan keterangan yang diterima awak media.

Ketiganya membawa senjata api ilegal di Sarangani, Filipina Selatan.

Kronologis Penangkapan

Advertisement

Pada hari Sabtu, 7 Januari 2023, sekitar pukul 05.05 WS, telah ditangkap seorang WNI bersama dengan 2 (dua) WN Filipina oleh Kepolisian Filipina (PNP) karena kedapatan membawa senjata api berkekuatan tinggi (high powered firearms) di Barangay Nalus, Kabupaten Kiamba, Provinsi Sarangani, Filipina Selatan.

Seorang pria WNI (Orang Asli Papua/OAP) bernama Anton Gobay (29 thn) bersama dengan 2 Pria WN Filipina bernama Michael Tino (25 thn) dan Jimmy Desales Abolde (53 thn) pengemudi tricycle, saat sedang menaiki tricyle (sejenis becak) , diberhentikan oleh personel 1204th Mobile Company, Regional Mobile Force Battalion (MC, RMFB) utk diperiksa saat mencoba melewati pos penjagaan terpadu yang dijaga oleh personel PNP.

Pihak kepolisian menemukan 2 (dua) buah koper/tas troli berisikan total 10 pucuk senapan api laras panjang tipe COLT AR-15 kaliber 9mm PARA (5 buah di masing-masing koper); 20 buah magasin; dan 10 buah detachable riffle butt yang dipegang oleh Anton Gobay (WNI) dan Michael Tino (WN Filipina).

Ketika ditanya mengenai kelengkapan dokumen pendukung berupa surat kepemilikan senjata api tersebut dan dokumen lainnya, yang bersangkutan tidak dapat menunjukkannya kepada petugas. Selanjutnya ketiganya kemudian ditangkap dan dibawa ke Polres Kiamba untuk dilakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut.

Kasus tersebut saat ini dalam monitoring KBRI Manila dan KJRI Davao, dan akan dilaksanakan pendalaman tentang kemungkinan keterkaitan dgn aktivitas kelompok Papua Merdeka. (LN)

Advertisement