Petinggi Partai NasDem, PKS dan Demokrat Segera Bertemu Bahas Deklarasi Capres di Awal 2023

FOTO: SBY dan AHY bertemu Surya Paloh beberapa waktu lalu. (Dok istimewa)
FOTO: SBY dan AHY bertemu Surya Paloh beberapa waktu lalu. (Dok istimewa)

POLITIK – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim menyatakan bahwa benar soal kabar yang menyebut partainya bersama PKS dan Partai Demokrat bakal segera mengumumkan deklarasi bersama di awal 2023.

Hermawi Taslim mengatakan, setelah adanya deklarasi itu Partai NasDem tidak akan sendirian lagi mempromosikan Anies Baswedan ke berbagai daerah.

“Akan ada pertemuan antara Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Habib Salim Segaf sesegera mungkin yang kami yakini akan membulatkan proses finalisasi koalisi. Jadi kami yakin mulai 2023 itu kami sudah tidak sendiri lagi,” kata Hermawi.

Meski begitu, Hermawi menyebut deklarasi bersama ketiga partai ini masih menunggu kepulangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dari luar negeri. Paloh berada di Jerman sejak Desember 2022 untuk menjalani pengobatan.

Advertisement

“Masih menunggu Pak SP balik dari luar negeri segera. (Tanggal pasti deklarasi bersama) bos-bos itu yang akan menentukan,” kata Hermawi.

Sementara itu Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra turut membenarkan soal rencana deklarasi bersama itu. Menurutnya, pembahasan koalisi pendukung Anies Baswedan itu masih intens dibicarakan antara ketiga partai.

“Masyarakat memang ingin secepatnya koalisi ini dideklarasikan. Memang sudah tak sabar lagi masyarakat menyongsong perubahan di 2024 dan representasi perubahan memang hanya ada pada koalisi ini,” ujar Herzaky.

Sebelumnya menurut sumber Tempo, deklarasi bersama ini bakal dilakukan oleh NasDem, PKS, dan Demokrat pada akhir Januari atau awal Februari 2023. Deklarasi bersama ini diharapkan bakal makin menggenjot elektabilitas Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Elektabilitas Anies Alami Tren Penurunan

Hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto meningkat dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, elektabilitas calon presiden 2024 usungan Partai NasDem Anies Baswedan mengalami penurunan.

Dari November ke Desember 2022, dukungan terhadap Ganjar meningkat dari 33,9 persen menjadi 35,8 persen dan Prabowo dari 23,9 persen menjadi 26,7 persen. Sementara Anies, dari 32,2 persen menurun jadi 28,3 persen.

“Ganjar dan Prabowo menguat, Anies menurun,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu, 4 Januari 2023.

Hasil survei menunjukkan Ganjar konsisten menempati peringkat pertama sejak April 2022. Sementara peringkat kedua dan ketiga nampak dinamis.

Prabowo menempati peringkat kedua tepat di bawah Ganjar hingga Oktober 2022. Capres usungan Gerindra tersebut disalip oleh Anies pada periode Oktober-November. Kini, perbandingan suara Anies dengan Prabowo terbilang tipis, yakni sebesar 1,6 persen.

“Namun secara umum tidak ada calon yang dominan. Artinya peta politik masih sangat terbuka,” kata Burhanuddin.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, tak ambil pusing. Sebab menurut Ali, elektabilitas calon presiden 2024 pilihan partainya itu memang masih fluktuatif.

“Elektabilitas fluktuatif karena ada kegamangan Pak Anies tidak bisa maju dalam Pilpres 2024,” ujar Ali.

Ali yakin elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal moncer, jika sudah ada kepastian bisa maju dalam Pilpres 2024. Oleh karena itu, ia yakin Anies bisa menduduki posisi nomor satu dalam survei Pilpres 2024 saat Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan deklarasi bersama.

“Rasa-rasanya setelah deklarasi (partai) pendukung Anies, akan terjadi penambahan elektabilitas yang signifikan,” kata Ali. (Sumber: lawjustice)

Advertisement