MAKASSAR, Legion News – Pemuda Panca Marga (PPM) Sulsel, sangat menyayangkan atas kejadian dalam beberapa hari belakangan ini terkait dengan aksi-aksi pengerusakan dan penutupan jalan oleh beberapa oknum yang mengaku aktivitis, Kata Syamsuar Arsyam Sekertaris Pemuda Panca Marga Sulawesi Selatan. Kamis, 23 Juli 2020.
Pemuda Panca Marga adalah organisasi keluarga besar pejuang kemerdekaan negara republik indonesia didirikan oleh bapak Sarwo Edhi Wibowo ayahan Ibu Ani Yudono Tahun 1967, Pemuda Panca Marga adalah Resimen Cadangan Nasional (CadNas) waktu era orde baru hanya 2 resimen yang diakui Pemerintah Orde Baru yaitu Resimen Yudha Putra (Pemuda Panca Marga) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) di didik dan dibina dengan pelatihan militer. Terang syamsuar.
Menurut Sekertaris PPM Sulsel ini mengatakan ” Kondisi saat ini diduga adanya Oknum penyusup yang masuk ditubuh HMI, Hal ini sudah tidak sejalan dengan perjuangan HMI yang mengutamakan menjaga ummat agar bersatu dan Menjaga nilai-nilai Pancasila.
Lanjut Syamsuar, Bahwa Pemuda Panca Marga melihat dalam aksi-aksi belakangan ini, terindikasi dari hasil penelusuran dan investigasi terungkap adanya beberapa mahasiswa dari lintas perguruan tinggi negeri dan swasta di Makassar yang merupakan Syndicate Anarcho telah menyusup menjadi aktivis jalanan HMI yang saat ini gencar memprovokasi untuk melakukan aksi anarkhis disejumlah titik aksi unjuk rasa yang berlangsung dikota Makassar sejak 16 Juli 2020 dan 22 Juli 2020.
Aksi unras anarkhis oleh kelompok makar dan AMP yang merusak pagar kantor DPRD Propinsi Sulsel hari Kamis pekan lalu Kamis,16 Juli 2020 pelaku utamanya terindikasi alumni mahasiswa Unismuh Makassar asal kabupaten Gowa yang juga bersangkutan biang kerok aksi penutupan jalan tak beretika hingga malam hari di depan kampus UIN Alauddin Makassar tanggal 21 Juli 2020 yang lalu.
Dari pantauan sejumlah sumber mengakui bahwa dia bukan lagi mahisiswa namun sudah alumni fakultas sospol Unismuh yang telah selasai, tapi sampai ini aktif menjadi provokator dengan segala aksinya mengatasnamakan HMI.
Demikian juga aksi unjuk rasa yang terjadi didepan kantor Mapolrestabes, 16 Juli 2020 malam Jumat lalu juga terdapat sejumlah nama yang merupakan kelompok anarcho diantaranya yang telah EC dari Kampus UIN Alauddin Makassar dimana yang bersangkutan juga adalah merupakan aktivis LBH untuk AMP yang pro west Papua.
Pada aksi unjuk rasa yang berlangsung depan Mapolda sulsel , Senin 20 juli 2020 juga terdapat beberapa kelompok anarcho diantaranya Iffank mahasiswa Unibos angkatan 2016 fakultas ilmu pendidikan asal Antang tersebut juga ikut bergabung dalam aksi yang menuntut pencopotan Kapolrestabes Makassar.
Demikian halnya aksi penutupan jalan dengan dalih penggalangan dana korban banjir bandang Masamba yang digelar didepan Sekretariat HMI Bontolempangan Makassar. Kamis, 16 Juli 2020 yang lalu juga tidak dilakukan oleh aktivis HMI Cabang Makassar maupun cabang Gowa Raya akan tetapi oleh sejumlah aktivis anarcho yang berunjuk rasa di Mapolrestabes Makassar yang menuntut pembebasan ots (inisial) dan kawan-kawan yang merupakan aktor intelektual kerusuhan di fly over dan pengrusakan pagar kantor DPRD Sulsel.
Sebelumnya pada Jumat, 3 Mei 2020 yang lalu di kota Pinrang laporan Pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) di Kabupaten Pinrang, juga sejumlah kelompok anarcho yang diamankan oleh aparat kepolisian juga mengaku sebagai HMI Makassar yaitu atas nama AR (inisial) alumni Fakultas Sospol Unismuh dan Ard (inisial) mahasiswa UIN Samata Makassar.
Untuk itu Pemuda Panca Marga, sangat mengharapkan kepada Pengurus HMI di Sulsel, sebagai organisasi mahasiswa Islam yang terbesar ditanah air dengan history cikal bakal pejuang-pejuang Mahasiswa Islam yang ikut andil mengantarkan Perjalanan peradaban kemajuan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dari tiga dekade yaitu masa Orla, orba dan masa Reformasi.
Kondisi hari ini HMI sebagai organisasi Kemahaiswaan sangat mudah disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan oknum-oknum ini diduga kuat anti Pancasila tegas, Syamsuar.
Mereka ini Syndicate Anarcho, berpaham ideologi dan filsafat barat anti ketuhanan, anti kemapanan dan anti kenegaraan yang diusung oleh mereka-mereka oknum mahasiswa Syndicate anarkho.
Pemuda Panca Marga (PPM) sebagai anak keturunan cucu pejuang Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia memgajak rekan-rekan HMI untuk bersama melawan mereka-mereka ini hanya untuk merusak dan menganggu keamanan di wilayah Sulawesi selatan.
Pada prinsipnya PPM Sulsel setuju dengan cara adik-adik mahasiswa bergerak apalagi gerakkan tersebut murni perjuangan mahasiswa, berarti gerakan ini kita dukung tapi kalau ada dibalik gerakan ini melawan Pemerintah yang sah, Mau merubah paham ideologi Pancasila dan menganggu keamanan dan ketertiban Masyakat, Pemuda Panca Marga tidak mendukung perilaku anarkisme. Tutup Syamsuar dengan tegas. (let)