POLITIK – Berbagai tudingan menjegal Anies Baswedan maju sebagai Calon Presiden di 2024 mendatang.
Berita yang dilansir dari Koran Tempo ini menyebutkan bahwa ada kesan pemaksaan dari Firli Bahuri agar kasus formula E dinaikkan menjadi tahap penyidikan, walaupun menurut para penegak hukum, tidak ada cukup bukti.
Ketua KPK Firli Bahuri disebut berkali-kali mendesak satuan tugas penyelidik agar menaikkan status kasus Formula E ke tahap penyidikan.
Ada keinginan menetapkan Anies sebagai tersangka sebelum partai politik mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden 2024.
Dugaan penyelewengan anggaran dalam penyelenggaraan Formula E sudah berdengung sejak tahun lalu.
Ada kecurigaan bahwa pemeriksaan KPK ini terlalu dipaksakan dan bermuatan politis.
Berita yang dilansir dari Koran Tempo ini menyebutkan bahwa ada kesan pemaksaan dari Firli Bahuri agar kasus formula E dinaikkan menjadi tahap penyidikan, walaupun menurut para penegak hukum, tidak ada cukup bukti.
Firli meminta agar kasus ini dinaikkan ke tahap penyidikan sebelum Anies Baswedan dideklarasikan menjadi calon presiden 2024.
“…cara-cara yang dilakukan oleh para penjegal Anies Baswedan itu teruus, masif sekarang, dari buzzer, dari apapun lah, termasuk, saya kira dari Firli Bahuri. Manuvernya luar biasa ini…” ungkap Saeful Zaman menanggapi berita ini dalam channel youtube-nya di video yang berjudul “TERBONGKAR TEMPO!! Ternyata Anies Memang Terus Disasar Firli“, yang ditayangkan pada 1 Oktober 2022.
“Luar biasa ya (caranya), jadi ‘naikkan dulu deh ke penyidikan, nanti kita sambil jalan, kita cari celah-celahnya,’ kan kurang lebih begitu ya (manuvernya)…” jelas analis psikologi politik dan sosial ini.
“ini kan luar biasa ya, cara-cara yang sangat mencederai proses demokrasi di Indonesia saya kira…” tambah Saeful.
“Ya, kebayang lah ini, sebuah proses yang dipaksakan,dengan harapan bahwa nanti ketemu celah-celah baru, yang sampai detik ini ga ketahuan.”
“Jadi sudah sebegitu luar biasanya kinerja KPK, atau dalam hal ini adalah Firli, untuk menemukan celah korupsinya Anies Baswedan, tapi gak ketemu, (tapi) tetep saja didorong buat ditersangkakan. Ini,,, negara macam apa ini!” geram Saeful.
Dalam berita tersebut, Firli disebut-sebut akan melobi ketua BPK Isma Yatun, agar BPK bisa mengeluarkan hasil audit yang isinya menyatakan adanya kerugian negara dalam penganggaran hingga penyelenggaraan Formula E.
“Nampak sekali ya, bagaimana upaya-upaya lintas instansi, institusi ini, mendorong agar Anies Baswedan, bagaimanapun caranya ditersangkakan saja.”
“Ini saya kira, rakyat ga akan tinggal diam. Saya kira, per hari ini, rakyat akan semakin kencang untuk meng-counter cara-cara yang dilakukan oleh Firli Bahuri. Kalau benar apa yang dikatakan oleh Tempo,” ujar Saeful yang juga merupakan Ketua Umum relawan KOMANDAN, Komando Menangkan Anies Baswedan, ini.
Selanjutnya dalam video tersebut, Saeful juga mengungkapkan berbagai tindakan yang disinyalir merupakan pelanggaran etik yang sudah dilakukan Firli Bahuri sebelumnya dan juga penolakan serta kontroversi Firli Bahuri yang tidak bisa dibilang sedikit.
Apa yang terjadi sekarang, menurutnya adalah ketakutan berlebih atas peluang besar Anies Baswedan dalam pilpres 2024 nanti, karena jika melihat kondisi saat ini, Anies Baswedan memiliki popularitas yang sangat tinggi, dan juga Anies dianggap sebagai sosok yang tidak akan tinggal diam menghadapi penyelewengan yang banyak terjadi di negara kita ini.
“Saya kira itulah apa yang menjadi kekhawatiran kita, tentu ini harus kita antisipasi, harus kita jaga, jangan sampai kriminalisasi dilakukan terhadap Anies Rasyid Baswedan, karena adanya ketakutan yang luar biasa dari lawan-lawannya, kalau Anies mencapreskan, maka tidak akan terbendung. Bagaimana keberpihakan rakyat terhadap Anies Rasyid Baswedan,” pesan Saeful.
Saeful Zaman
KETUM Relawan KOMANDAN
Komando Menangkan Anies Baswedan
(Sumber: Suara Nasional)