GOWA – Salah satu keluarga pasien asal Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, sesalkan pelayanan di Rumah Sakit Syekh Yusuf milik Pemerintah Kabupaten Gowa.
Pasalnya, Bayi bernama Juweriyah umur 2 bulan, Anak dari Taufik warga Panciro mengalami infeksi paru-paru.
Diketahui bayi Juweriyah mengalami sakit parah oleh kedua orang tua nya bayi tersebut dibawah ke rumah sakit Syekh Yusuf pada hari Selasa 20 September 2022 sekiranya pukul 23:00 WITA.
Namun menurut orang tua bayi Juweriyah dirinya mendaftarkan bayi perempuannya status umum tidak menggunakan program BPJS.
“Anak saya ini kan sudah kritis keadaannya. Saya berharap ditempat khusus, Karena saya mendaftarkan umum tidak menggunakan BPJS,” kata Taufiq kepada media, Jumat (23/9) dini hari.
Taufiq mengisahkan. Sejak anaknya masuk Selasa (20/9) sekitar pukul 23:00 WITA. Keesokan harinya baru nampak dokter menangani anaknya.
“Malam kedua mau diperiksa darahnya sudah ada kode nya disitu bilang urgent tapi ini orang lab yang ditemani kakak saya bilang kalau orang lab mau ambil darahnya besok Rabu, (21/9) pagi,” ujar Ayah bayi Juweriyah.
“Ini perawat tidak ada yang mau ambil darahnya ini anak. Alasan nya besok saja, Keesokan harinya (Rabu) pagi, yang ambil darah anak saya ini, Justru perawat yang semalam, inikan gimana yah? tanya dia kecewa.
Dia (Taufiq) melanjutkan kekecewaan nya terhadap pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Gowa itu.
Lanjut Taufiq menuturkan. Mereka (Perawat) koordinasi nya lewat pesan WhatsApp (WA) dengan dokter.
“Koordinasi antara perawat dengan dokter itu tidak lewat telephon. Komunikasinya lewat via chat. Jadi kalau lama tidak dibalas oleh dokter, Sudah pasti penanganannya lambat,” Sesal Taufiq
Sejak berada 3 hari di rumah sakit Syekh Yusuf bayi Juweriyah akan dipindahkan ke makassar. Untuk memindahkan anak nya dibutuhkan waktu yang lama untuk dimintai persetujuan. karena itu tadi menunggu balasan pesan WA dari dokter yang menangani.
“Anak saya sedang sekarat, dengan entengnya mereka bilang tunggu dulu dokter belum membalas pesan WA. Bayi kami ini sedang sekarat,” kata Taufiq.
Selang tak beberapa lama. Dokter memberi jawaban nya. Akhirnya bayi perempuan itu dirujuk ke rumah sakit Labuang Baji Makassar.
“Setiba di sana (RS. Labuang Baji) dokter disitu langsung segera bertindak cepat. Dengan memberikan peralatan medis melihat kondisi bayi yang sudah sekarat dari rumah sakit syekh Yusuf,” ujarnya.
Namun belum sampai 10 menit penangan di RS Labuang Baji akhirnya bayi Juweriyah dinyatakan meninggal dunia. “Semua sudah ditakdirkan Allah,” beber Ayah Juweriyah malam itu.
Namun pihak keluarga menyesalkan pelayanan di rumah sakit Syekh Yusuf Gowa. “Dokter dan perawat dalam pelayanan nya sangat santai sementara anak kami dalam keadaan sekarat,” tutup orang tua dari almarhuma Juweriyah. (LN)