Geram Geruduk Kantor Gubernur Jateng, Tolak Kenaikan Harga BBM

FOTO: Demonstran yang tergabung dalam GERAM menggeruduk kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (20/9/2022). [Suara.com/Anin Kartika]
FOTO: Demonstran yang tergabung dalam GERAM menggeruduk kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (20/9/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SEMARANG – Aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi terus berlanjut, Tidak terkecuali di Semarang, Jawa Tengah. Puluhan demonstran kembali menggeruduk kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan,Kota Semarang, Selasa (20/9/2022).

Gelombang aksi unjuk rasa terus terjadi menolak kenaikan harga BBM sejak dua pekan lalu.

“Ini adalah tindak lanjut dari aksi sebelumnya, karena tidak kunjung diakomodir oleh stakeholder yang kami tuju,” kata Koordinator Aksi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah Rahmatullah Yudha Welita.

Yudha membeberkan, demontrasi terus dilakukan agar mendesak pemerintah segera mendengarkan jeritan masyarakat dan menurunkan harga BBM secepatnya.

Advertisement

“Seharusnya ada langkah untuk menetapkan harga BBM dengan lebih bijak,” ungkap Yudha.

Menurut kajian yang dilakukannya, terdapat cara yang lebih bijak dengan menetapkan harga BBM. Yakni mengatur mekanisme subsidi dengan menyeimbangkan alat fiskal.

“Pengalokasian fiskal yang lebih bijak, berdasarkan kajian kami, balancing masih acak kadut,” ujarnya.

Meskipun jumlah massa yang turun hanya 60 orang, dia menyebut peserta akan datang lebih banyak dari berbagai lintas, seperti mahasiswa, buruh, dan petani.

“Teman-teman mulai menjaring entitas gerakan yang masih dalam perjalanan,” katanya.

Dalam demonstrasi kali ini, pihaknya memilih tak melakukan pertemuan dengan anggota dewan maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Hari ini kami tidak ada goals untuk bertemu siapapun, murni menyampaikan keresahan, simbol perlawanan saja,” tuturnya.

Walau demikian, pihaknya akan melakukan aksi serupa di kemudian hari dengan massa yang lebih besar bila tuntutan penolakan kenaikan harga BBM tak kunjung direalisasikan.

“Mungkin seminggu ke depan kami akan aksi kembali sampai tuntutan ada jalan tengah,” katanya.

Peserta aksi tiba di depan Kantor Gubernuran sekitar pukul 13.00 WIB. Dua kantor vital di Jawa Tengah tersebut dilindungi oleh kawat berduri. (Sumber: suara)

Advertisement