MAKASSAR – Media sosial ramai dengan unggahan video prajurit TNI yang marah terhadap pernyataan salah satu anggota Fraksi PDI Perjuangan, Effendy Simbolon yang mengatakan TNI seperti gerombolan dan ormas.
Bermula dari pernyataan tidak pantas dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR RI yang membidangi ranah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
TNI Keluar Lagi Dari Baraknya Akibat Ulah Bacotnya si Effendi Simbolon… pic.twitter.com/2Mf5HAww8z
— Kritik Pedas (@kr1t1kp3d45_pro) September 13, 2022
Ramainya video prajurit TNI AD dari tingkatan prajurit Tamtama, Bintara, hingga Perwira menengah.
Salah satu nya datang dari Komandan Kodim 0623 Cilegon, Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo.
Protes itu disampaikan perwira berpangkat Letnan Kolonel itu dan prajuritnya lewat video yang dibuat di Aula Markas Kodim 0623 Cilegon.
Dalam video itu, Ari dan prajurit TNI AD menyatakan mereka tidak terima dengan ucapan Effendi Simbolon dan darah mereka mendidih.
“Dari ujung barat pulau Jawa, kami dengar omonganmu, Effendi Simbolon, kau bilang pimpinan kami, Panglima TNI-KSAD, tidak harmonis, kau bilang TNI gerombolan seperti ormas. Kami tidak terima, darah kami mendidih!” katanya dalam video itu seperti dilihat dalam video viral itu, Selasa (13/9/2022).
Markas Besar TNI Angkatan Darat Buka Suara
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari mengatakan beredarnya video sejumlah prajurit TNI melakukan kecaman tidak ada instruksi dari pimpinan TNI AD untuk melakukan itu.
Beredarnya sejumlah video di media sosial berisi kecaman dari prajurit terkait pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan.
Menurutnya, di era saat ini, siapapun bisa mengakses atau menyampaikan apapun di media sosial.
Ia menduga munculnya video-video berisi kecaman itu karena reaksi spontan prajurit atas pernyataan Effendi.
“Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan,” kata dia.
Pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan menuai kecaman dari prajurit.
Pernyataan itu dilontarkan Effendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9) lalu.
Saat itu, petinggi TNI dari Panglima TNI hingga seluruh kepala staf angkatan hadir, kecuali Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.
“Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut,” kata Hamim seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (13/9). (**)