Serangan Sambo, Pengamat Sebut Ferdy akan Membuka Sejumlah Borok di Internal Polri

Foto: Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat dini hari, 26 Agustus 2022. Sidang Komisi Kode Etik Polisi (KKEP) memutuskan memberhentikan tidak dengan hormat Irjen Ferdy Sambo karena melanggar kode etik kepolisian. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto: Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat dini hari, 26 Agustus 2022. Sidang Komisi Kode Etik Polisi (KKEP) memutuskan memberhentikan tidak dengan hormat Irjen Ferdy Sambo karena melanggar kode etik kepolisian. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

JAKARTA – Bambang Rukminto meyakini, Ferdy Sambo akan membuka sejumlah borok di internal Polri.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute For Policy Analysis of Conflict seperti dikutip dari salah satu TV nasional Minggu 11 September 2022.

‘Borok’ itu diantaranya adalah terkait konsorsium 303 dan mafia-mafia tambang dan berbagai bisnis ilegal lainnya.

Pasalnya, Ferdy Sambo selama ini dikait-kaitkan jadi beking bandar judi online 303.

Advertisement

Selain itu, juga muncul sejumlah bisnis ilegal lain yang disebut-sebut dibekingi orang kuat di internal Polri.

Hal tersebut memunculkan spekulasi banyaknya jaringan mafia di internal Polri.

Jika benar Ferdy Sambo bakal buka-bukaan, maka itu tentu akan menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi Polri.

“Hal ini bukan tidak mungkin terjadi meski akan menyakitkan bagi institusi Polri,” ujarnya.

Akan tetapi, pengamat kepolisian ini justru menyebut ‘nyanyian’ Ferdy Sambo itu akan membuat Polri menjadi semakin baik.

“Justru bisa menjadi sarana untuk melakukan pembersihan di tubuh Polri,” kata dia.

Mau tidak mau, sambungnya, Polri pun harus menelan pil pahit atas kasus pembunuhan Brigadir Joshua itu.

Tentu saja harus diikuti dengan melakukan perbaikan internal secara besar-besaran.

“Memang akan menyakitkan semuanya. Tapi demi Polri di masa depan yang bersih dan berwibawa,” jelas dia.

Bambang menyebut, bisa jadi momentum ini tidak akan bisa menyapu bersih internal Polri dari oknum-oknum polisi nakal.

Namun kasus Ferdy Sambo ini tetap jadi momentum untuk evaluasi.

“Memang tidak akan semuanya dilakukan sidang etik atau diberikan sanksi disesuaikan pelanggarannya,” kata Bambang.

“Hanya saja ini momentum untuk bersih-bersih kepolisian,” sambungnya.

Akan tetapi, jika Polri tidak cermat dan bijak dalam hal ini, justru malah akan membuat Polri makin terpuruk dan berakibat fatal di masa mendatang.

“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memulai dari nol.”

“Kalau tidak, saya tidak yakin ke depan tidak akan muncul Sambo-Sambo lagi seperti yang terjadi saat ini bila tidak dibersihkan tuntas.” tandasnya. (Sumber: pojoksatu)

Advertisement