MAKASSAR – Pasca rapat dengar pendapat (RDP) Panja Vale digelar di DPR-RI Komisi XVII, dukungan terus mengalir kepada Gubernur Sulsel, selain tanggapan para akademisi, dan anggota DPRD Sulsel yang memberi dukungan, Hari ini ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulsel menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.
Penolakan atas perpanjangan kontrak karya PT. Vale Indonesia mendapat tanggapan dari Direktur Utama PT.SCI (Perseroda Sulsel). Yasir Machmud menilai bahwa sikap pak Gubernur pada RDP yang lalu adalah cerminan atas sikap seorang pemimpin yang tegas, jujur dan berpihak pada rakyat, khususnya kepada masyarakat luwu.
Di tanyakan mengenai kemungkinan PT.SCI (Perseroda Sulsel) yang akan menjadi pengelola atas tambang khususnya di Luwu Timur, Yasir Machmud mengatakan sangat bersyukur apabila perseroda yang dipimpinnya mendapat amanah itu.
“Kami telah menyiapkan semua berkas untuk mengikuti lelang ataupun penunjukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Yasir Mahmud. Jumat (9/9)
Diketahui PT.SCI Perseroda Sulsel, sebelumnya sudah bersurat ke kementerian ESDM untuk minat pengelolaan tambang terbesar di Sulawesi itu.
“Bahkan kami sudah melengkapi kebutuhan adminstrasi yang akan menjadi penunjang atas pengusulan kami. Kita lihat kedepannya, pada intinya masyarakat luwu raya harus berdaya dengan potensi alam yang ada disana,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa jika perseroda yang mengelola, tenaga kerja saat ini akan tetap diberdayakan.
“PT.SCI akan mengoptimalkan tenaga kerja lokal dari luwu raya. Tenga kerja yang ada saat ini sudah bekerja dengan baik dan akan tetap dipertahankan,” beber Yasir.
Namun demikian, tentu kita akan melihat terlebih dulu political will dari pemerintah Indonesia untuk tidak memperpanjang lagi kontrak karya dan izin pengelolaan tambang di wilayah Sulawesi Selatan kepada PT. Vale Indonesia.
“Saatnya kita menjadi pemain dirumah sendiri, bukan sebagai penonton saja,” Kunci Yasir Mahmud. (**)