Deputi LAN RI: Bulukumba Diperhitungkan di Dunia Internasional

FOTO: Kiri Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI, Dr Tri Widodo Wahyu Utomo dan Wabup Bulukumba H. Andi Edy Manaf di Aula Kantor Bappelitbangda Bulukumba, Rabu, 7 September 2022.
FOTO: Kiri Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI, Dr Tri Widodo Wahyu Utomo dan Wabup Bulukumba H. Andi Edy Manaf di Aula Kantor Bappelitbangda Bulukumba, Rabu, 7 September 2022.

BULUKUMBA – Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI, Dr Tri Widodo Wahyu Utomo melaunching 85 inovasi Kabupaten Bulukumba di Aula Kantor Bappelitbangda Bulukumba, Rabu, 7 September 2022.

Tri Widodo mengakui Bulukumba sangat diperhitungkan di dunia internasional.

“Ada beberapa faktor kenapa saya bahagia berada di Bulukumba. Ini pertama kali saya menginjakkan kaki di Bulukumba. Kita bisa berada di mana pun, tapi Bulukumba ada alasan khusus” kata Tri Widodo Wahyu Utomo dalam sambutannya, disambut tepuk tangan hadirin.

Dikatakan, Bulukumba sudah sangat diperhitungkan dalam percaturan internasional. Sebab katanya, kapal Pinisi sudah diakui oleh dunia internasional sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.

Advertisement

Menurutnya, meski ada beberapa versi pendapat tentang awal mulanya kapal Pinisi dibuat, tapi tak ada keraguan bahwa kapal Pinisi diciptakan oleh orang Bulukumba.

“Beberapa warisan lain di bangsa kita, seperti tari-tarian diklaim juga oleh Malaysia. Tapi kapal Pinisi, tak ada yang berani mengklaim. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.

Tri menyebut, Indonesia sebagai bangsa yang dikenal dengan daerah maritim, maka salah satunya ditopang oleh kapal Pinisi. Apalagi sejak tahun 1900an, Bulukumba sudah terkenal sebagai penghasil kapal terbaik di Indonesia.

“Kita juga harus meyakini bahwa Bulukumba adalah daerah penghasil kapal terbaik di dunia. Nenek moyang kita dulu hebat, kenapa sekarang kita tidak?. Tidak malukah kalau saat ini kita hanya merasa sebagai orang biasa-biasa saja?. Saya menyimpulkan, Bulukumba bukan biasa-biasa saja,” tuturnya.

Ia mengapresiasi Pemkab Bulukumba yang melaunching ide inovasi. Olehnya inovasi yang telah dilaunching itu, tak hanya sekadar seremoni, tapi harus betul-betul diimplementasikan agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

“85 ide inovasi yang telah dilaunching adalah sesuatu yang wow, bukan biasa-biasa saja. Kalau sebatas seremonial, nantinya akan jadi bahan tertawaan masyarakat. Justru tuntutannya lebih kuat setelah kita melakukan launching, karena masyarakat sudah tahu,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf menyebut bahwa inovasi menjadi kebutuhan saat ini. Begitu cepatnya arus informasi teknologi, jika tanpa dibarengi inovasi, maka besar kemungkinam pelayanan publik akan lambat.

“Inovasi sesuatu yang sangat penting demi menatap masa depan dalam memaksimalkan pelayanan di Bulukumba,” ungkapnya.

Namun, Wabup Edy Manaf menginginkan agar launching ide inovasi ini, harus dibarengi dengan komitmen untuk konsisten dalam melaksanakannya.

“Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini. Dengan adanya inovasi, maka akan membuat Kabupaten Bulukumba semakin berkembang, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup dan hasil produksi akan semakin meningkat,” ujarnya.

Ia juga meminta agar Bappelitbangda ke depan, harus terus mengawal inovasi ini, dengan mengedepankan pemberian multiple effect demi pelayanan maksimal ke masyarakat.

“Bayangkan Rumah Makan Padang mampu menjadi lidahnya orang Indonesia. Kentucky, Pizza Hut, orang barat mampu menjadi lidahnya orang Indonesia. Ini bukti bahwa inovasi itu penting,” jelasnya.

“Tapi ada juga inovasi dari daerah kita. Efeknya akan dahsyat, jika kita konsisten dan tidak hanya sebatas launching,” tambah Edy Manaf.

Dalam pelaksanaan inovasi, lanjutnya, harus bisa berkolaborasi dengan OPD lain, masyarakat dan pihak lain yang berkaitan dengan implementasi inovasi tersebut.

Dengan demikian, OPD dan inovator tidak cepat berpuas diri hanya dengan satu produk inovasi, tetapi harus mampu menciptakan inovasi lain yang lebih berkembang dengan penggunaan anggaran seefesien mungkin dengan hasil yang maksimal.

“Dan yang paling utama adalah para inovator mampu membuat roadmap inovasi agar lebih terarah dan berkelanjutan,” kata Edy Manaf.

Kepala Puslatbang KMP LAN-RI Sulsel, Andi Taufik mengatakan bahwa di era saat ini, inovasi sangat dibutuhkan. Inovasi juga, harus dijadikan mindset life style bagi setiap aparatur negara.

Pihaknya, lanjut Taufik, memohon kepada seluruh perangkat daerah atau unit kerja agar tetap berkomitmen terhadap inovasi yang digagas dan dikembangkan lebih baik lagi ke depan.

“Terutama mitra kami leading sektor agar dapat meningkatkan unit kerja pemda secara keseluruhan,” ujarnya.

Taufik mengemukakan, ke depan LAN sebagai mitra akan selalu siap untuk membantu pengembangan inovasi demi kemajuan pemerintah daerah.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati beserta jajarannya. Juga kepada inovator atas kehadirannya pada launching ini,” katanya.

Kepala Bappelitbangda, A Syamsul Mulhayat dalam laporannya menyampaikan, Pemkab dan LAN-RI yang melakukan pendampingan inovasi selama 4 bulan.

“Alhamdulillah 85 inovasi dilaunching. Ditambah 12 inovasi yang disampaikan. Berarti sudah ada 97 inovasi yang dihasilkan Pemkab Bulukumba atas kerja sama dengan LAN-RI,” urainya.

Ia juga berharap agar inovasi-inovasi ini, dapat semakin memperlancar pelayanan kepada masyarakat. Sehingga Bappelitbangda, harus terus mendorong sekaligus memantau semua inovasi yang dihasilkan oleh inovator.

“Apabila inovasi itu bermanfaat bagi masyarakat, kita akan ikutkan ke tingkat provinsi, nanti tingkat nasional dikaji. Tidak menutup kemungkinan ada inovasi kita digunakan di Sulsel, bahkan Indonesia,” jelasnya.

Turut hadir dalam Launching Inovasi ini, Sekretaris Daerah Muh Ali Saleng, para kepala OPD bersama puluhan inovator.(*)

Advertisement