MAKASSAR – Komunitas Manggala Tanpa Sekat (MTS) menggelar Launching produk Ecoenzyme yang diolah dari sampah rumah tangga di pelataran Bank Sampah Sektoral Manggala, Sabtu (20/8) lalu.
Diketahui Ecoenzyme merupakan cairan ajaib multiguna yang diproduksi dari sisa limbah dapur seperti sayur dan buah, Kemudian diproses fermentasi memakan waktu selama 90 hari untuk mendapatkan hasilnya.
Cairan Ecoenzyme dapat digunakan sebagai Cairan pembersihan, Pupuk tanaman, Dapat juga untuk penyembuhan penyakit yang ada ditubuh manusia, Seperti Luka, Penyakit kulit dan Lainnya, Selain itu dapat juga digunakan untuk hewan ternak seperti penyakit kukuh pada Sapi dan Kambing.
Komunitas Manggala Tanpa Sekat bekerjasama dengan PT Mitra Hijau Asia dan Klikhijau sebagai sektor bisnis dan media. Hingga dapat diproduksi menjadi cairan Ecoenzyme.
Founder Komunitas MTS, Mashud Azikin, mengaku bersyukur dipertemukan mitra yang dapat bekerjasama dalam menjawab persoalan sampah yang menjadi beban Pemerintah kota Makassar.
“Satu ke syukuran bagi MTS dapat bermitra dengan PT. Mitra Hijau Asia dan Klikhijau. Bukan hanya mendukung secara moril ke MTS, dukungan materil juga diberikan kepada MTS, Mereka juga terlibat langsung dengan berbagai kegiatan yang digelar MTS,” ungkap Mashud. Senin, (22/8)
MTS sendiri menghimpun berbagai profesi seperti Komunitas Perempuan, Pemulung, Pekerja kebersihan, Pemerhati dan Pelaku pengolahan limbah yang ada di Kecamatan Manggala.
“Ini baru langkah awal, dengan menjadikan sampah sebagai kawan, Maka kita bisa mengarahkannya ke hal yang baik,” imbuh Mashud.
Dalam enam bulan kedepan MTS akan membuat “Bank Ecoenzyme” menargetkan 1000 liter ecoenzyme hingga bulan Maret tahun depan.
“Target kita dalam waktu dekat, dapat melakukan penyemprotan berkala di area TPA Manggala 3 bulan sekali,” kata Mashud.
“Ke depan kita menargetkan dapat memproduksi sekitar seribu liter. Produk ini bisa dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan seperti pupuk organik, pembersih lantai hingga untuk detoksifikasi,” katanya.
Pihaknya bersedia mengedukasi masyarakat dan semua pihak agar sampah dapur dari rumah tangga bahkan dari pasar tradisional tidak lagi dibuang ke TPA Antang. MTS mengedukasi warga khususnya di Kecamatan Manggala dan Kota Makassar dalam menangani sampah rumah tangga.
Kesuksesan memproduksi ecoenzyme sekitar 200 botol ini juga bagian dari kolaborasi antara komunitas, warga dan stakeholders Pemerintah khususnya di Manggala.
Mashud Azikin juga menerangkan bahwa upaya pembuatan ecoenzyme ini nantinya akan diperluas lagi. Pihaknya bersedia mengedukasi masyarakat dan semua pihak agar sampah dapur dari rumah tangga bahkan dari pasar tradisional tidak lagi dibuang ke TPA Antang.
“Ke depan kita menargetkan dapat memproduksi sekitar seribu liter. Produk ini bisa dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan seperti pupuk organik, pembersih lantai hingga untuk detoksifikasi,” katanya.
Sampah yang kini menjadi permasalahan global, dinilai sebagai sesuatu yang harus segera mendapatkan solusi, bukannya terbuang begitu saja dan mencemari lingkungan.
Berdasarkan sifatnya, diketahui sampah digolongkan menjadi dua jenis, organik dan non-organik, pengelolaan sampah secara konsisten diyakini dapat menyelesaikan permasalahan sampah. Produksi Eco Enzyme, dinilai dapat menjadi satu solusi ke depannya. (LN)