Kematian Haidir Dianggap Tidak Wajar, Polsek Tamalanrea Lakukan Otopsi Jenazah, Adhi Bintang: Penyebab Kematian Bisa Terkuak

FOTO: Satuan Reskrim Polsek Tamalanrea Makassar bersama Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan Proses Otopsi Jenazah Almarhum Haidir (31) yang ditemukan tewas di kamar kos, kelurahan parangloe, Kecamatan Tamalare, Kota Makassar pada, Rabu, 8 Juni 2022 lalu.
FOTO: Satuan Reskrim Polsek Tamalanrea Makassar bersama Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan Proses Otopsi Jenazah Almarhum Haidir (31) yang ditemukan tewas di kamar kos, kelurahan parangloe, Kecamatan Tamalare, Kota Makassar pada, Rabu, 8 Juni 2022 lalu.

MAKASSAR – Satuan Reskrim Polsek Tamalanrea Makassar bersama Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan Proses Otopsi Jenazah Almarhum Haidir (31) yang ditemukan tewas di kamar kos, kelurahan parangloe, Kecamatan Tamalare, Kota Makassar pada, Rabu, 8 Juni 2022 lalu.

Proses Otopsi mendapat pengamanan yang  ketat dari pihak kepolisian setempat.

Pembongkaran makam Alm. Haidir dilakukan di tempat pemakaman dekat kediaman korban, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, pada Senin, 15 Agustus 2022 sekitar pukul 11.00 Wita.

Langkah pembongkaran makam itu diambil untuk keperluan otopsi guna mengetahui pasti penyebab kematian korban. Pembongkaran makam dilakukan secara tertutup serta mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian warga tidak diizinkan masuk ke dalam area otopsi.

Advertisement

Sekedar diketahui keluarga almarhum akhirnya menggunakan jasa advokat dan di bantu oleh beberapa kelompok mahasiswa yang mengawal dugaan kasus pembunuhan almarhum anaknya .

Supriadi atau yang biasa di sapa Adhi Bintang adalah kuasa hukum Orang tua almarhum (korban) dari kantor hukum HJ BINTANG & PARTNERS Membenarkan bahwa ia adalah kuasa hukum ibu Juniati, Daeng Tio, Tertanggal 1 Agustus 2022.

“Ibu almarhum telah memberi kewenangan kepada kantor hukum kami untuk membantu menguak misteri kematian anaknya,” ujar Adhi Bintang kepada awak media. Senin, (15/8) di Makassar.

“Upaya yang telah kami lakukan sejauh ini adalah terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polsek Tamalanrea dimana kasus ini ditangani,” tutur pengacara muda ini.

“Alhamdulillah dengan koordinasi yang baik, Akhirnya hari ini proses outopsi dilakukan oleh pihak rumah sakit Bhayangkara Makassar. Ini atas permintaan langsung oleh pihak keluarga almarhum untuk dilakukan otopsi,” tambah Adhi.

“Kami berharap bahwa proses outopsi ini akan memberi petunjuk penyebab kematian almarhum ini bisa terkuak,” ucap Adhi Bintang.

Ditempat Pemakaman Almarhum Haidir. Muhammad Aswan, Panglima Gerakan Aktivis Mahasiswa (KP-GAM) yang sejak awalnya mengawal kasus ini mendesak aparat untuk dilakukan otupsi.

Panglima GAM ini berkesempatan hadir saat proses outopsi jenazah almarhum. Aswan berharap bahwa proses outopsi ini dilakukan dengan profesionalisme agar apa yang masih kabur atas penyebab kematian almarhum bisa terungkap.

“Kami berkomitmen akan terus mengawal kasus kematian yang dialami anak ibu Juniati, Kami prihatin kepada seorang ibu dan bapak yang terus berjuang atas keyakinan mereka bahwa anaknya tidak bunuh diri, Melainkan ada penyebab lain atas kematiannya,” tutur Aswan.

“Maka dari itu kami juga menghimbau kepada aparat penegak hukum agar bekerja keras membongkar penyebab kematian dari almarhum,” tutup Aswan. (**)

Advertisement