HUKUM, Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menilai kasus duren tiga yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo hampir mirip dengan kasus Ratna Sarumpaet pada Pilpres 2019 lalu.
Karangan cerita Irjen Pol Ferdy Sambo yang membohongi publik lebih sistematis dibanding yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet.
Saiful Anam menilai, Keduanya sama-sama melakukan pembohongan publik.
“Namun perbedaannya dalam kasus ini terdapat korban yang menyebabkan kematian,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/8).
Saiful menilai, kasus penembakan Brigadir J yang sempat direkayasa yang berujung terhadap pembohongan publik terasa lebih lambat daripada menangani kasus Ratna Sarumpaet.
Bisa jadi kata Saiful, karena kasus tewasnya Brigadir J menimpa petinggi Polri, di mana Irjen Ferdy Sambo sebelumnya menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri, sehingga menyebabkan adanya pelandaian dalam pengungkapannya, terlebih lagi banyak barang bukti yang sengaja dihilangkan.
“Karangan-karangan cerita yang membohongi publik dalam kasus ini, tidak terlalu berbeda dengan kasus yang menimpa Ratna Sarumpaet. Namun lebih sistematis kasus Irjen Sambo, karena melibatkan berbagai pejabat-pejabat penting di lingkungan Polri,” pungkas Saiful. (RMOL)