OJK dan Densus 88 Turun Tangan, Arqam Minta Mensos Hentikan Izin ACT

Dr. Arqam Azikin Analis Politik dan Kebangsaan

LEGION NEWS COM – Masyarakat dikagetkan dengan dugaan penyelewengan dana kemanusiaan oleh Yayasan Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT terus bergulir hingga saat ini. Kasus ini terus dikembangkan.

Untuk menelusiri dugaan Penyelewengan dana kemanusiaan di ACT itu, melibatkan Otoritas Jasa Keuangan hingga Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, untuk melakukan upaya penindakan, Tidak hanya itu, BNPT pun ikut turun dalam kasus ini.

Arqam Azikin, Pengamat Politik dan Kebangsaan dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar angkat bicara.

Melalui laman akun media sosial milik-Nya. Pengajar Unismuh Makassar meminta kepada Menteri Sosial menutup Yayasan Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau lembaga lainnya yang terbukti menyelewengkan dana ummat untuk kemanusiaan.

Advertisement

“Soal penyelewengan dana ummat di ACT bukan hal yang dianggap sepele, ada ratusan milyar dana ummat disitu yang dititipkan,” tutur DR. Arqam Azikin. Rabu, (6/7)

Didalam video nya itu, Arqam menyebut ada sekitar 13 persen terungkap dana masyarakat di ACT peruntukannya untuk gaji karyawan. “Gaji pengurus di yayasan ACT hingga mencapai ratusan juta rupiah. Jangan sampai dana ummat digunakan oleh oknum pejabat di yayasan ACT untuk berfoya-foya untuk kepentingan diri sendiri,” kata dia.

“Pihak kepolisian harus segera bertindak dan Menteri Sosial segera menghentikan izin ACT. Ini tujuannya agar tidak berdampak negatif kepada lembaga sosial lainnya,” ujar Arqam

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, kepolisian telah melakukan penyelidikan meski belum menerima laporan dari masyarakat.

ā€œBelum ada laporan, masih penyelidikan pulbaket dulu,ā€ kata Dedi, beberapa waktu lalu.

Menurut analisis yang dilakukan oleh PPATK, ada penyelewengan dana untuk kepentingan pribadi dan dugaan terkait aktivitas terlarang. Hingga Densus 88 dan BNPT turun tangan untuk menyelidiki lebih dalam terkait dugaan tersebut. (LN)

Advertisement