LEGION NEWS.COM – Anggara Wicitra selaku Ketua PSI DPRD DKI Jakarta mengkritik langkah strategi komunikasi DPP PSI yang kerap mengomentari tentang Anies Baswedan.
Dikutip dari detik.com, Selasa 3 Mei 2022, kritikan yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta tersebut menurutnya hanya akan menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Adi Prayitno selaku Direktur Parameter Politik Indonesia berpendapat bahwa fenomena perbedaan pendapat antara pengurus partai provinsi dengan pengurus partai pusat secara terang-terangan belum pernah terjadi sebelumnya.
“Pasti banyak yang menertawakan dualisme sikap PSI. Karena selama ini PSI solid kalau urusan serang Anies. Nyatanya tak begitu, PSI Jakarta terlihat keberatan,” ujar Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada detik.com, Senin 2 Mei 2022.
“Jelas itu tanda perpecahan antara DPP PSI dan PSI Jakarta. Belum ada sejarahnya di negara ini, pengurus partai provinsi protes terbuka ke pengurus pusat soal sikap politik internal mereka. Baru terjadi pada PSI,” lanjutnya.
Menurut Adi sikap dualisme dalam sebuah partai politik merupakan hal yang sangat berbahaya. Lebih lanjut lagi Adi menambahkan bahwa selama ini PSI hanya memberikan kritik kepada Anies Baswedan saja tapi tidak terhadap permasalahan yang lain.
“Ini bisa jadi ‘api dalam sekam’ jika tak dikelola dengan baik. Bisa memunculkan gejolak, bahkan konflik, yang lebih besar. Karena PSI selama ini memang hanya sibuk kritik Anies dan menutup mata ke persoalan lain. Kritik Anies harus lanjut, tapi banyak persoalan lain yang juga penting,” imbuh Adi.
“Misalnya soal kebijakan politik pemerintah tak pro rakyat, PSI cenderung diam. Muncul nada satir di publik bahwa PSI ini kerjanya hanya ngurus Anies. Tutup mata urusan yang lain,” ucapnya.
Akibat dari tindakan yang dilakukan oleh PSI tersebut, sekarang masyarakat umum akan berpendapat bahwa kritikan pada Anies Baswedan hanyalah untuk meningkatkan popularitas semata.
“Publik mulai paham nyerang Anies bagian strategi PSI meningkatkan popularitas dan elektabilitas. PSI sengaja mengambil jarak tegas dengan Anies yang dinilai ‘kanan’, sementara PSI merasa moderat bahkan liberal. Ini strategi keliru karena publik kita tak suka dengan sikap politik yang ekstrem begitu. Alih-alih dapat simpati, PSI malah dibully. Bahwa PSI makin jadi buah bibir itu sulit dibantah, tapi nadanya negatif,” ungkapnya. (Sumber: terkini)