LEGION-NEWS, PALOPO – Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ungkap Kasus (AMUK) Kota Palopo, menyoroti proyek pembangunan peningkatan kualitas pemukiman umum tanjung ringgit kota Palopo (NSUP), Kelurahan Batu Pasi, Kecamatan wara utara, Kota Palopo.
Koordinator AMUK, Wiwin RK menduga, proyek pembangunan dengan item Pekerjaan Talud yang dikerjakan oleh PT Mari Bangun Nusantara bersumber dari Bank Dunia dengan nilai kontrak Rp. 14, 461 Milyar tersebut diduga bermasalah.
“Berdasarkan cross chek dan pantaun serta temuan tim investigasi kami, Proyek dengan anggaran Milyaran tersebut diduga kuat bermasalah,” kata Wiwin.
Wiwin menjelaskan, pekerjaan talud di Kelurahan Batu pasi, Kecamatan Wara Utara ini, diduga tidak sesuai dengan spek teknis dan adanya temuan mengurangi item.
“Kami temui di lapangan antara lain, adukan semen yang terlihat pucat dan keropos, pada item pemasangan batu miring dan mengerucut ke bawah, pemasangan batu kali sebelah luar di atas tanah yang diduga tidak di gali sehingga kecurangan pekerjaan itu mengindikasikan pengurangan volume,” ungkapnya.
Atas temuan tersebut, kata Wiwin, Aktivis Amuk Palopo akan meminta pihak terkait untuk memberikan penjelasan agar tidak ada kecurangan yang dapat merugikan masyarakat sebagai penerima manfaat.
“Kami selaku kontrol sosial akan meminta penjelasan dari pihak terkait termasuk pihak kontraktor yang diduga akan merugikan anggaran negara dan masyarakat,” pungkasnya.