Nomor Satu di Dunia, ini 7 Keluarga Taipan Penguasa Ribuan Hektar Kebun Sawit di Indonesia

Ilustrasi Kebun Kelapa Sawit [Properti Nationalgeografi]
Ilustrasi Kebun Kelapa Sawit [Properti Nationalgeografi]

LEGION NEWS.COM – Indonesia adalah negara dengan nilai ekspor kelapa sawit terbesar di Dunia pada tahun (2020). Indonesia merupakan negara eksportir kelapa sawit terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Pertanian (Kementan), total nilai ekspor kelapa sawit dari Indonesia mencapai US$17,36 miliar pada 2020.

Minyak sawit jadi salah satu minyak nabati paling populer di dunia.

Selain kemudahan yang ditawarkan, minyak sawit juga memiliki karakteristik yang unik hingga banyak dimanfaatkan.

Minyak sawit juga kini dapat diolah menjadi berbagai jenis produk turunan yang mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat dunia.

Advertisement

Melansir Warta Ekonomi, Indonesia sejak 2006 menjadi negara nomor satu produsen minyak sawit dunia.

Mengutip data Index Mundi, pada tahun 2019, produksi sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 3,61 persen.

Produksi raksasa turut didukung oleh ketersediaan lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang seluas 16,381 juta hektare.

Selain Indonesia, Malaysia, Thailand, Kolombia dan Negeria adalah negara-negara yang juga menghasilkan minyak nabati terbesar di dunia.

Malaysia, Berdasarkan data yang sama, ada tahun 2019, produksi sawit Malaysia mencapai 19,3 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,96 persen.

Total luas ahan perkebunan kelapa sawit Malaysia yang seluas 5,35 juta hektare mendukung jumlah produktivitas tersebut.

Kemudian Thailand, Masih dari negara Asia Tenggara, Thailand jadi negara ketiga produsen sawit dunia dengan produksi per tahun mencapai 3 juta ton dengan angka pertumbuhan rata-rata 3,45 persen per tahun. Luas lahan sawit di Thailand mencapai 810 ribu hektare.

Lalu Kolombia, Jadi negara pertama yang muncul di luar Asia. Negara Amerika Latin ini memiliki produksi mencapai 1.680.000 ton per tahun, dengan potensi pertumbuhan sebesar 3,38 persen per tahun.

Sementara, luas lahan sawit di Kolombia hanya 260 ribu hektare. Potensi tersebut menjadikan Kolombia sebagai negara produsen sawit terbesar di Benua Amerika.

Terakhir Nigeria, Negara di Benua Afrika ini merupakan produsen sawit terbesar ke lima di dunia. Produksi sawit di Nigeria pada 2019 yakni sekitar 1 juta ton. Meski begitu, Nigeria memiliki kapasitas ekspor sebanyak 600 ribu ton per tahun dengan topangan luas lahan kelapa sawit di Nigeria yakni 2,5 juta hektare.

Indonesia Negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Namun masalah belakang ini Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng.

Padahal minyak goreng sendiri merupakan salah satu produk turunan dari hasil pengolahan kelapa sawit yang berlimpah di Bumi Pertiwi ini. Harganya juga naik signifikan seiring dengan naiknya harga Crude palm oil (CPO) sejak akhir tahun lalu.

Dalam operasi pasar, masyarakat dapat membeli minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak curah Rp11.500 per liter.

Namun, sejumlah pedagang di marketplace menawarkan minyak goreng kemasan premium ukuran satu liter dengan harga Rp 20 ribu yang jauh dari harga HET.

Terlepas dari masalah kelangkaan minyak goreng ini, bukan berarti para konglomerat ini mengalami kendala dalam bisnis kelapa sawitnya.

Lantas siapa saja konglomerat yang berhasil menjadi kaya raya berkat usahanya di bidang kelapa sawit? Berikut Daftarnya

1. Keluarga Wijaya

Keluarga Widjaja adalah pemilik Sinar Mas Group. Pendiri Sinar Mas Group adalah mendiang Eka Tjipta Widjaja.

Keluarga konglomerat Sinar Mas itu masuk di urutan ke-2 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2021, dengan total kekayaan bersih US$ 9,7 miliar atau setara lebih dari Rp 134 triliun.

Adapun produk hasil pengolahan kelapa sawit yang dijual oleh perusahaan milik keluarga ini adalah minyak goreng terkenal merek Filma, Mitra, Kunci Mas, dan Palmvita.

2. Keluarga Salim

Grup Salim adalah salah satu konglomerasi terkaya dan tertua di Indonesia. Grup salim didirikan oleh mendiang Sudono Salim alias Liem Sioe Liong. Anthony Salim merupakan anak dari Sudono beserta menantunya Franciscus Welirang kini meneruskan seluruh usaha Grup Salim.

Tidak hanya itu, keluarga Salim memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific, yang memiliki aset sebesar US$ 27 miliar di enam negara.

Sumber kekayaan Grup Salim juga didapatkan dari minyak goreng serta beberapa bisnis kelapa sawit yang dijalankan melalui anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Produk minyak goreng terkenal dari Grup Salim adalah merek Happy, Bimoli, dan Delima.

3. Keluarga Karim

Keluarga Karim adalah pemilik Musim Mas Group yang merupakan salah satu perusahaan minyak sawit global terkemuka, dengan kantor pusat di Singapura yang beroperasional di 13 negara.

Keluarga Konglomerat Karim membuka perusahaan kilang minyak sawit pertama di Indonesia, pada tahun 1970. Produk minyak goreng yang paling terkenal di pasaran dari perusahaan Musim Mas Group adalah merek Sunco, Margareta, Surya Gold, dan Rajni Gold.

Melansir laman Forbes (13/3/2022), Keluarga Bachtiar Karim masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan menduduki urutan ke-10 tahun 2021. Total kekayaan bersih Keluarga Bachtiar Karim mencapai US$ 3,5 miliar atau setara lebih dari Rp 49 triliun (kurs Rp 14.300).

4. Martua Sitorus

Martua Sitorus adalah konglomerat yang mendirikan grup Wilmar dengan Kuok Khoon Hong. Martua dan saudaranya mendirikan KPN Corporation yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, pengembangan properti dan manufaktur semen.

Martua Sitorus menempati posisi ke-14 dalam daftar orang terkaya Indonesia 2021 versi Forbes, dengan total kekayaan US$ 2,9 miliar. Minyak goreng yang diproduksi oleh grup Wilmar diantaranya adalah merek Sania, Siip, Sovia, Mahkota, Ol’eis, Bukit Zaitun, Goldie, Fortune, dan Camilla.

5. Ciliandra Fangiono

Ciliandra Fangiono dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Tanah Air di usia yang muda yakni 45 tahun. Ia membangun kerajaan bisnis kelapa sawitnya yang bernama First Resources Ltd yang berbasis di Singapura.

Perusahaan tersebut berfokus pada bidang budidaya kelapa sawit, memanen tandan buah segar hingga menggilingnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan kernel sawit (PK).

Saat ini, Ciliandra menduduki posisi ke-24 sebagai pengusaha terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$1,85 miliar atau setara Rp26,50 triliun.

6. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono

Lim dan keluarganya memiliki saham mayoritas di produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura, Bumitama Agri. Sedangkan putranya Lim Gunawan Hariyanto, saat ini merupakan ketua dan CEO Bumitama Agri.

Adapun perkebunan kelapa sawit milik Bumitama Agri ini masih berlokasi di Indonesia.

Berkat usahanya di bidang kelapa sawit ini, Lim ditaksir memiliki harta kekayaan mencapai US$ 1 miliar. Dirinya pun saat ini menduduki posisi ke-41 sebagai orang terkaya di Indonesia.

7. Arini Subianto

Ketika taipan Indonesia Benny Subianto meninggal pada Januari 2017, putri sulungnya Arini mengambil alih kendali kerajaannya yang bernilai jutaan dolar.

Saat ini Arini Subianto menjabat sebagai presiden direktur perusahaan induk keluarga, Persada Capital Investama. Arini mengawasi investasi Persada di produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolah karet dan batu bara.

Dirinyapun ditaksir memiliki harta sebanyak US$ 975 juta dan menduduki posisi ke-44 sebagai orang terkaya di Indonesia. (LN)

Advertisement