Atta dan Aurel, Simpan Tali Pusat Baby di Celltech Bank Stemcell Vinski Tower Indonesia

Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) dan Founder Laboratorium Celltech Stemcell Center vinski Tower Indonesia saat menerima tali pusat bayi dari Hatta Halilintar. Selasa, (1/3)
Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) dan Founder Laboratorium Celltech Stemcell Center vinski Tower Indonesia saat menerima tali pusat bayi dari Hatta Halilintar. Selasa, (1/3)

LEGION NEWS.COM – Inilah contoh generasi muda yang sigap menjawab langkah Presiden Jokowi untuk mengembalikan devisa negara. keputusan Aurel dan Atta sepasang selebriti muda papan atas Indonesia untuk menyimpan tali pusatnya di Bank Stem Cell.

Pasangan suami istri yang baru saja memilik anak pertama mempercayakan Bank Stem Cell yang berada di dalam negeri, bukan diluar negeri.

“Bank Stem Cell bereputasi Intetnational dengan peralatan canggih di Celltech Bank Stemcell Vinski Tower, Perlu diapresiasi,” ujar Aci Pada Corporate Communication Director.

Pada pengambilan tali pusat baby Atta dan Aurel di Rumah Sakit bunda Menteng gedung baru perlu di apresiasi kedua artis Selebrita yakin bahwa Indonesia sudah tidak kalah dengan luar negeri,

Advertisement

“Sesuai data seperti penyampaian Menteri Luhut Binsar Panjaitan sekitar 158 trilyun devisa negara yang hilang karena berobat keluar negeri ternyata menjadi perhatian selegram kondang Atta dan istrinya yang cantik Aurel, menyimpan Tali Pusat Bayi adalah kesempatan sekali seumur hidup yaitu saat melahirkan atau saat operasi Caesar,” pungkas Aci. Selasa, (1/3) di Jakarta.

dr Wachyudi Muchsin SH MKes Marcom Celltech Stemcell Center menambahkan Konsep medical Tourism merupakan kosep yang ditawarkan Celltech Stem Cell Center sehingga Masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu pergi ke luar negeri melakukan terapi stem cell atau menyimpan.

Tali darah pusat (bank cell) , Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) dan Founder Laboratorium Celltech Stemcell Center vinski Tower Indonesia sebagai anak bangsa menghadirkan terobosan pelayanan stem cell bertaraf dunia pertama di Asia tenggara,

Untuk izin operasional laboratorium pengolahan sel punca untuk aplikasi klinis yang diselenggarakan Celltech Stemcell laboratorium oleh keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 02.02/I/1666/2020 Yakni Celltech Stem Cell Laboratory (CSC) yang berlokasi Vinski Tower di jalan Ciputat Raya No. 22A Pondok Pinang, Jakarta selatan.

Prof dr Deby Vinski yang juga Direktur Master of Anti aging International University of Barcelona ini menegaskan bahwa pada era society 5.0 tak ada lagi batasan waktu informasi teknologi terbaru di dunia, dimanakelak Tali Pusat dapat diolah oleh Laboratorium Celltech Vinski Tower untuk menjadi Stemcell yang sangat bermanfaat untuk berbagai penyakit seperti Autis, Stroke, Diabetes, Leukemia, penyakit Autoimune, Demensia, Alzheimer, Parkinson, Osteoporosis, Menopause, Andropause untuk Vitality dan masih banyak lagi, ungkap dokter Yudi saat dihubungi awak media di Makassar. Rabu, (2/3)

Komite Sel Punca Nasional RI dr Marhaen Hardjo MBiomed Ph.D ikut memberi apresiasi Aurel dan Atta semoga banyak selebriti, pengusaha dan pejabat negara Indonesia untuk mendukung Upaya presiden Jokowi dalam medical Tourism indonesia tidak kalah dari luar negeri serta mempercayakan dokter maupun ilmuwan indonesia hebat Indonesia apalagi saat ini teknologi Quantum Stem Cellnya hanya ada dua di Asia dan teknologi baru di Amerika tetsebut ternya sudah ada di Indonesia di Vinski Tower.

Gatra Award pun diraih Prof dr Deby Vinski berkat Teknologi Quantum Stem Cell ini dimana beliau juga telah memiliki hak patennya.

Selain pasangan Selebriti ini. Kita ketahui juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mempercayakan stem cell di Indonesia memindahkan tali pusat cucunya ke Celltech Stemcell Center, “ini tindakan terpuji para tokoh bangsa tentu akan menginspirasi banyak orang masyarakat Indonesia maupun dunia International pungkas,” ujar marhaen Hardjo. (LN)

Advertisement