LEGION NEWS.COM – Hari ini, tepat 41 tahun silam, ratusan orang tewas saat KMP Tampomas II rute Jakarta-Makassar terbakar dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di Laut Jawa.
KMP Tampomas II atau Kapal Motor Penumpang Tampomas II yang terbakar dan tenggelam itu dioperasikan oleh PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia).
KMP Tampomas II yang semula bernama MV Great Emerald diproduksi tahun 1956 oleh Mitsubishi Heavy Industries di Shimonoseki, Jepang.
Kapal itu tergolong jenis Kapal RoRo (Roll On-Roll Off) dengan tipe Screw Steamer berukuran 6139 GRT (Gross Registered Tonnage) dan berbobot mati 2.419.690 DWT (Dead-Weight Tonnage).
Dimodifikasi ulang (Retrofit) tahun 1971 di Taiwan. Kapal ini berkapasitas 1250-1500 orang penumpang, dengan kecepatan maksimum 19.5 knot. Memiliki lebar 22 meter dan Panjang 125,6 meter.
Kapal ini dibeli oleh PT. PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional) dari Pihak Jepang, Comodo Marine Co. SA seharga 8.3 juta dolar AS.
Kemudian PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) membeli secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT. PANN.
Berdasarkan berbagai sumber, tepat pada 27 Januari 1981, kapal yang dinakhodai oleh Kapten Abdul Rivai kelahiran Bengkulu 23 Agustus 1936 ini, sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi.
Musibah ini menyebabkan tewasnya ratusan penumpang kapal tersebut.
Disebut-sebut jumlah korban tewas mencapai 431 orang tewas (143 mayat ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal), sementara 753 orang berhasil diselamatkan.
Namun, sumber lain menyebutkan angka korban yang jauh lebih besar, hingga 666 orang tewas.
Dari catatan kapal tangker Istana VI berhasil menyelamatkan 144 penumpang Tampomas dan 4 jenazah.
Sementara KM Sengata menyelamatkan 169 orang dan 2 jenazah, kapal lain KM Sonne tercatat menemukan 29 Mayat termasuk mayat Nakhoda KMP Tampomas II Kapten Abdul Rivai.
Odang Kusdinar, Markonis KMP Tampomas II selamat. Ia ditemukan bersama 62 penumpang dalam sekoci di dekat Pulau Duang-Duang Besar, 240 km sebelah timur tempat Tampomas tenggelam pada hari Jumat 30 Januari 1981 pukul 05.00 WIB.
Peristiwa terbakar dan tenggelamnya KMP Tampomas II diabadikan oleh sejumlah musisi menjadi sebuah karya lagu.
Seperti Iwan Fals yang menciptakan lagu mengenai musibah KMP Tampomas II yang berjudul Celoteh Camar Tolol dan Cemar.
Kemudian Ebiet G. Ade menciptakan lagu tentang Tampomas II yang berjudul Sebuah Tragedi 1981.
Sementara Doel Sumbang menciptakan lagu tentang tragedi Tampomas II yang berjudul Bencana-Bencana.
Selain peristiwa terbakar dan tenggelamnya KMP Tampomas II, tanggal 27 Januari juga memiliki peristiwa penting lainnya. (**)