MAKASSAR, LEGION NEWS.COM – Aliansi Mahasiswa Papua front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia menggelar aksi di Jl. Jenderal Sudirman Makassar, Monumen Mandala.
Aksi tersebut memperingati Trikora yang jatuh pada Minggu, 19 Desember 2021. Irian Barat (Papua.red) di 19 Desember 1961 tercatat sebagai sejarah dimana ada peristiwa penting bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat itu, Presiden Soekarno menyampaikan secara lantang Tri Komando Rakyat di depan rapat raksasa di Yogyakarta.
Aksi tersebut mendapat perlawanan oleh salah satu ormas di Makassar. Brigade Muslim Indonesia, menilai bahwa aksi tersebut disusupi oleh aktifis mahasiswa Pro teroris Papua merdeka.
“Mereka membawa misi Papua Merdeka,” ungkap ketua umum BMI ini kepada awak media. Ahad, (19/12)
Aksi dimotori Mahasiswa Pengunungan Tengah Papua ini dan diikuti kelompok Mahasiswa lokal asal Makassar. Turun dengan kekuatan kurang lebih 70 peserta aksi.
Wakil Ketua Bela Negara Karang Taruna Sulawesi Selatan ini menjelaskan, menyampaikan bahwa yang kami lakukan Ini adalah aksi bela negara yang akan terus kami gaungkan untuk melawan para perongrong negara.
“Mereka Marco Phabol, Demis Tabuni, Mika dan Ince selalu menyuarakan agar Papua Merdeka dan lepas dari NKRI,” kata Zulkifli.
Monumen Mandala adalah simbol pembesan irian barat dan tidak boleh di nodai dengan aksi-aksi yang mendukung gerakan papua merdeka kondisi ini menyebabkan kami melakukan konsolidasi darurat, ujar Ketum BMI.
“Kami sudah mengingatkan pihak Pahabol dan rekannya agar tidak membawa isu Papua Merdeka, tetapi karena tetap memaksa turun dengan dalih kebebasan berpendapat maka dengan alasan hak dan kewajiban membela negara maka kami wajib turun untuk menghalau mereka,” tegas Waket Bela Negara Karang Taruna Sulsel.
Alhamdulillah, “Walau jumlah kami saat kejadian kecil tetapi, Saya bersyukur kepada Allah karena 10 personil kami diberi kekuatan untuk dapat bersinergi dengan kepolisian dan berhasil menghentikan aksi mereka,” kunci Zulkifli. (**)