SIDRAP, Legion News – Tiga Anggota PGRI Sidrap yang menghubungi reporter media Legion news mempertanyakan sikap dan kebijakan Bupati Sidrap H Dollah Mando yang tidak mau memutasi atau menonjobkan Kepala Dinas Pedidikan Kabupaten Sidrap, setelah sekian bulan bawahannya itu menyandang status tersangka kasus tindak pidana korupsi di Polda Sulsel.
“Kami orang PGRI, tidak mau disalahkan telah memilih seorang tersangka korupsi sebagai ketua kami. Yang patut disalahkan itu, Bupati Sidrap Dollah Mando,” kata Abdul Rahim salah seorang dari 3 guru yang menemu reporter media ini di Pangkajene Sidrap. Jumat, (3/7/202).
Menurut guru SMP di Kecamatan Panca Lautan ini, teman-temannya pengurus PGRI, tidak salah memilih Syahrul, karena Kadis Diknas itu selama ini menjalankan tugas dengan baik dan lancar, tidak menunjukkan kalau dia seorang tersangka kasus pidana korupsi. “Masalah tersangka kasus korupsi masih dipercaya sebagai pengguna anggaran negara, apa gak takut dikorupsi lagi,” ujar para guru SMP di Sidrap ini membela Syahrul Syam Ketua PGRI yang Seni kemarin secara aklamasi terpilih jadi Ketua PGRI Sidrap.
Sejumlah media, termasuk media anda ini, Rabu kemarin memberitakan Syahrul Syam Kadis Diknas Sidrap yang berstatus tersangka tindak pidana Korupsi di Polda Sulsel, terpilih jasi Ketua PGRI Sidrap. Akibatnya, ramai diperbincangkan publik Sidrap dan mengundang polemik di sejumlah media di Sidrap dan Makassar.
Kasus pidana korupsi yang menjerat Syahrul bersama dua anak buahnya di Diknas Sidrap, adalah kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang digelar Polres Sidrap bulan Januari lalu. Terjaring Imelda anak buah Syahrur yang masih honorer, memungut pungutan dari para kepala sekolah di seluruh Sidrap. “Kasusnya, segera P21,” kata Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu kemarin.
Taufikurahman seorang aktivis gerakan anti korupsi di Sidrap yang menemani ke 3 guru dari dua kecamatan di Sidrap itu, mengatakan kalau para guru atau PGRI dalam posisi benar, tidak salah dalam memilih Syahrul Syam sebagai ketua mereka. Karena ketidaktahuan mereka dan karena mereka percaya pada Bupati Sidrap Dollah Mando.
“Saya ketemu dengan banyak teman-teman guru. Mereka gak percaya Pak Dollah Mando gak mutasi atau bahkan tidak menonjobkan Pak Syahrul kalau tidak salah. Sehingga mereka yakin, memilih Pak Syahrul yang baik ke mereka, tidak masalah,” kata pria yang disapa Pak Rahman oleh 3 guru yang mengaku guru SMP itu.
Namun Rahman yang alumni UMI Makassar ini, menduga ada 2 hal yang membuat Bupati Dolla Mando enggan memutasi atau menonjobkan Syahrul yang terkenal di kalangan guru, Kadis Terkaya di Sidrap itu.
“Satu, karena Syahrul Syam oleh publik Sidrap termasuk menyumbang banyak untuk Dollah Mando di Pilkada kemarin. Bahkan publik Sidrap tau, Syahrul rela lari dari kubu RMS ke kubu Dollah Mando. Kedua, Dollah Mando takut diseret-seret ke kasus yang menimpah Syahrul Syam itu,” ungkap Rahman yang mengaku kader Uwa Mattau aktivis LSM yang terkenal di Sidrap.
Sementara itu, Bupati Sidrap yang dihadang oleh para jurnalis seusai Sholat Jumat, dengan tegas menolak menjawab pertanyaan wartawan, dengan alasan sampai sebelum Jumat, dirinya belum terima laporan resmi tentang terpilihnya Syahrul sebagai Ketua PGRI Sidrap.
Sama dengan Bupati Sidrap, Ketua PGRI Sulsel Prof Haris Asnawi menolak berkomentar, karena pihaknya belum dapat laporan resmi dan jelas dari PGRI Sidrap. “Saya telpon kalian, jika PGRI Sulsel sudah dapat laporan resmi dari PGRI Sidrap,” pintanya pada wartawan.
Sementara Syahrul yang dicoba dikonfirmasi, dua nomor HP yang dipegang sejumlah jurnalis di Sidrap, tidak aktif. Ketika dicoba dihubungi di kediaman pribadinya, jurnalis mendapatka informasi dari pihak keluarga, kalau Syahrul masih di Makassar untuk urusan kantor.(yad)