Masyarakat Pulau Terbebani, Himalaya Minta KM Adi Nusantara Sandar di Paotere

Rapiudin Ketua Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Himalaya Pangkep)
FOTO: Rapiudin Ketua Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Himalaya Pangkep)

LEGION NEWS.COM – Kapal pengganti KM. Amukti Palapa. KM Adi Nusantara yang beroperasi melayani masyarakat Kepulauan terluar Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (Pangkep) dikeluhkan warga masyrakat pulau terluar.

Pasalnya Kapal perintis KM. Adi Nusantara diwajibkan sandar di pelabuhan Soekarno Hatta hal ini membuat masyarakat pulau merasa terbebani.

“Hal ini tetunya warga pulau mengeluarkan biaya tambahan, mulai dari biaya keluar masuk pelabuhan yang nominal cukup besar dibanding di pelabuhan Paotere,” ungkap Rapiuddin salah satu aktifis mahasiswa Makassar asal Liukang Tangaya. Sabtu, (11/12)

“Inikan menjadi biaya tambahan mobilisasi barang belanjaan karena pusat perbelanjaan dan perekonomian masyarakat pulau ada di kawasan pelabuhan Paotere Makassar,” kata dia.

Advertisement

Ketua Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Himalaya Pangkep) mengatakan bahwa penerapan aturan tempat sandar yang mewajibkan KM. Adi Nusantara sandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar menjadi beban tersendiri bagi masyarakat, katanya

Menurutnya mahal nya biaya masuk pelabuhan dan adanya biaya tambahan untuk mobilisasi barang masyarakat pulau ke pelabuhan Soekarno-Hatta. “Mereka para warga pulau berbelanja di pelabuhan Paotere, Tentunya ini tidak sejalan dengan tujuan kapal perintis yaitu menekan angka disparitas harga dan membangun perekonomian masyarakat pulau,” kunci Saipuddin. (**)

“Kita Berharap Pihak Otoritas Pelabuhan Makassar Dan semua pihak yang terlibat dalam pengoperasian kapal perintis KM. Adi Nusantara agar memberikan kebijakan untuk kapal bisa sandar di Pelabuhan Paotere Makassar” Tutup Aktivis pulau ini.

Advertisement