LEGION NEWS.COM, MAROS – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mengapresiasi Balai Penelitian Tanaman Serelia (Balitsereal) milik Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, terkait dengan produktivitas produksi bibit jagung yang tinggi produksi.
Sebagai satu-satunya balai penelitian sereal yang ada di Indonesia, Anggi mendorong Balitbangtan untuk memanfaatkan inovasi yang dihasilkan Balitsereal.
“Balitsereal jagung ini satu-satunya di Indonesia, dan ini keren banget. Kemudian tingkat nutrisi jagungnya juga tinggi. Produksi dan produktivitasnya tinggi juga, dan menurut saya ini penting untuk dikembangkan,” katanya usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau Balitsereal di Maros, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (15/10/2021).
Agar seluruh penelitian dapat terus berkembang dan tidak berhenti, Anggi juga mendorong Balitbangtan dan Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk memanfaatkan seluruh inovasi yang dihasilkan oleh Balitsereal. “Sudah dilakukan dan ada MOU-nya, jadi itu sangat menarik sekali, karena bisa terus berkembang. Tidak hanya penelitian terus berhenti, dan itu jadi indikator perkembangan baru,” tutur Anggi.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga menyoroti adanya keputusan pemerintah yang menggabungkan Balai Penelitian di Kementan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dirinya berharap, transformasi kelembagaan ini dapat berjalan lancar dan para peneliti dapat bekerja seperti biasanya.
“Lalu proses pengembangan dari hasil penelitian ke lapangan pengembangan di para petani itu juga berjalan dengan lancar, itu sangat kita harapkan begitu. (Kami) sangat konsen untuk khawatir tentang keberlanjutan pengembangan-pengembangan, terutama langsung dari petani. Tapi mudah-mudahan ada jalan keluar (dari penggabungan ke BRIN) sehingga terjamin, jadi pengembangan itu terjamin tidak berhenti, penelitian lalu ada pengembangan, jadi alurnya jelas,”ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan, perlu dicari jalan tengah terkait penggabungan Balai Penelitian Kementan ke BRIN, mengingat fungsi-fungsi penelitian dan fungsi penghasil bibit unggul harus terus berjalan, sehingga dengan ke BRIN, dapat tetap memperkuat penelitian dan kesejahteraan penelitinya.
“Dan jangan lupa bahwa inikan tempat yang sangat dekat dengan petani ya dan sudah selama ini berkontribusi bagi kemajuan serealia kita. Maka kita tetap perkuat penelitiannya termasuk kesejahteraan para penelitinya nanti dimana, apakah petani Kementan atau BRIN itu urusan pembicaraan teknis lainnya tapi fungsinya yang harus diperkuat,” tutup politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (ndy/sf)