LEGION-NEWS, Jakarta – Kisruh antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Merves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Haris Azhar belum menemukan titik terang.
Kisruh antara Luhut Binsar Pandjaitan dan Haris Azhar bermula dari tayangan YouTube yang berjudul ‘Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya! Jenderal BIN Juga Ada!!’.
Atas tayangan video tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan merasa dirugikan hingga melayangkan somasi pada Haris Azhar.
Pihak Luhut menilai pernyataan dari Haris Azhar dan Fatia Maulidiani, koordinator KontraS, tendensius dan cenderung mencemarkan nama baik sang menteri.
Sebelumnya, Fatia dan Haris menyebut jika PT Tobacom Del Mandiri, yang merupakan anak usaha Toba Sejahtera Grup telah bermain bisnis tambang di Papua.
Luhut merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan tersebut.
Menko Marves itu berulang kali mendesak Haris dan Fatia untuk meminta maaf terkait pernyataan tersebut.
Kendati demikian, Haris mengaku enggan meminta maaf kepada Luhut. Ia justru menunggu pihak Luhut berbicara dan membuka data terkait perusahaan tersebut.
“Soal somasi dari Pak Luhut, kami sudah menawarkan satu konsep, karena kami sudah punya logic historynya,” ujar Haris, dikutip dari YouTube Refly Harun pada Minggu, 12 September 2021.
Haris tak menampik banyak orang yang datang kepadanya, dan mendesaknya untuk berdamai dengan Luhut. Namun permintaan tersebut langsung ditolak oleh Haris.
“Banyak orang yang datang ke saya, salah satu versinya ‘udahlah didiskusikan saja’ saya sih mau diskusi, cuma saya gak mau diskusinya mengarah ke saya harus minta maaf,” ujar Haris.
Haris bahkan siap memfasilitasi Luhut untuk berbicara dan membuka data di hadapan publik, Ia berjanji tak akan mengambil keuntungan.
“Diskusinya adalah mencari yang terbaik. Saya gak ambil adsense lah kalau pak Luhut mau. Soalnya saya dituduh mau ambil untuk, naikin adsense. Saya berharap kita saling memperkaya informasi. Saya keberatan kalau dituding fitnah,” katanya.***