Penampakan Toilet SD Senilai Rp104 Juta dari Dana Alokasi Khusus

Toilet SDN Ciherang 2 di Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang senilai Rp104 juta menggunakan dana alokasi khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang tahun 2021 ini. 

PANDEGLANG, Legion-news Pemkab Pandeglang membangun toilet di sejumlah SD. Anggaran untuk setiap toilet menggunakan dana alokasi khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang tahun ini.

Nilainya cukup besar yaitu Rp 104 juta per satu toilet.

Sebagaimana dilihat dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), Kamis (26/8/2021), ada empat paket pembangunan toilet lengkap beserta sanitasinya untuk SD di Pandeglang.

Di antaranya SDN Ciherang 2 di Kecamatan Picung, SDN Pejamben 1 di Kecamatan Carita, serta SDN Sikulan 3 dan SDN Salapraya 2 di Kecamatan Jiput.

Advertisement

Situs tersebut bisa diakses oleh publik dengan mengakses laman https://sirup.lkpp.go.id/.

Berdasarkan pantauan, toilet untuk SD itu salah satunya sudah berdiri di SDN Salapraya 2 Kecamatan Jiput.

Bangunannya sederhana, berada tepat di belakang sekolah dengan luas 4×7 meter, lengkap dengan cat berwarna khas merah putih.

Ada empat ruangan kamar mandi yang dalamnya ada WC jongkok dan bak plastik. Selain itu ada dua westafel.

Dalam laman SIRUP LKKP, pembangunan toilet SD itu juga disebutkan dilakukan menggunakan metode penunjukan langsung.

Pemenang lelang ini pun yakni CV ASK Contractor yang diketahui beralamat di Ciherang, Pandeglang, Banten.

Kepala Seksi Sarana dan Prasana Dindikbud Pandeglang Hafid Herdian menjelaskan anggaran itu ideal.

Ya betul pak, anggaran dengan nilai Rp 104 juta itu untuk pembangan toilet beserta sanitasinya. Menurut kami dengan anggaran sebesar itu cukup ideal,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatssapp.

Hafid melanjutkan, angaran untuk pembangunan toilet SD ini sudah disesuaikan dengan harga perkiraan standar (HPS) beserta pembayaran pajaknya.

Ia pun menyebut dana seratusan juta itu sebagian besar diserap untuk kebutuhan kontruksi bangunan.

“Jadi toilet itu memiliki luas 7×4 meter plus selasarnya. Ada dua ruang untuk laki-laki dan perempuan, totalnya jadi ada empat WC,” jelasnya.

“Kalau untuk penyerapan, terbesar itu ke konstruksi bangunan. Sebagian kecilnya untuk sanitasi dan kelengkapan toilet lainnya. Jadi, menurut kami sudah ideal dengan anggaran sebesar itu,” tambahnya.

Untuk menilai wajar tidaknya proyek pembangunan toilet ini, detikcom wawancara bos perumahan di Pandeglang Bandung. Namun ia meminta identitasnya disembunyikan.

Menurutnya setiap proyek pembangunan pasti memiliki acuan harga untuk tiap meternya.

Kata dia, harga pembangunan proyek untuk tiap perumahannya di Pandeglang saja rata-rata memakan biaya Rp 1,6 juta per meternya.

“Bangunan kayak toilet itu kan enggak jauh beda yah sama perumahan. Kami punya acuannya, per meter itu Rp 1,6 juta. Paling mahal paling juga harganya Rp 1,8 juta, itu juga udah mewah banget buat ornamennya,” kata dia saat ditemui di Pandeglang, Banten, Kamis (26/8/2021).

Jika mengacu pada hitungan bos perumahan ini, yaitu Rp 1,6 juta atau Rp 1,8 juta per meter dikali luas bangunan yaitu 4×7 meter, berarti akan diperoleh angka Rp 44,8 -50,4 juta untuk kebutuhan biaya pembangunan bangunan toilet.

Biaya tersebut pun sudah termasuk untuk kebutuhan pengerjaan atap dan juga pemasangan genting bangunan.

Sembari melihat-lihat foto bangunan toilet yang ditunjukan wartawan, bos perumahan ini pun meyakini acuan harga pembangunan per meternya hanya jatuh di angka Rp 1,6 juta saja.

Pasalnya, dia melihat genting toilet tersebut berasal dari rangka baja dan bukan genting susun yang dibeli secara satuan.

Taksiran saya segitu. Jadi kalau dikalkulasikan, paling harganya enggak jauh dari Rp 50 jutaan,” sebutnya.

Untuk kebutuhan material lainnya seperti tempat wastafel, wc jongkok dan pengeboran untuk alat pompa air, dia pun meyakini semua anggarannya itu tidak lebih dari Rp 20 juta.

Jika anggarannya lebih dari itu, dia menyebut kebutahannya paling besar sampai Rp 30 juta.

“Buat ngebor aja misalnya, Rp 5 juta itu sudah bagus. Ada memang yang paling mantap itu Rp 10 juta pompanya pakai satelit, tapi kan masak iyak toilet sekolah memakan anggaran sampai segitu besar?” tuturnya.

Menurut taksirannya, biaya kebutuhan pembangunan toilet SD ini hanya perlu Rp 60 juta atak maksimal Rp 70 juta.

Itu kata dia, sudah termasuk ongkos tukang untuk pengerjaan pembangunan proyek tersebut.

“Tapi saya enggak mau ngomong apa-apalagi yah, mas-nya kan cuma nanya taksiran untuk bangunan ini. Kalau yang lainnya, saya enggak mau ikut campur,” pungkasnya sembari melemparkan senyum. [Democrazy)

Advertisement